Beranda Pemerintahan Pemkot Serang Bakal Renovasi Majelis Taklim Nurul Huda yang Rusak

Pemkot Serang Bakal Renovasi Majelis Taklim Nurul Huda yang Rusak

PJ Walikota Serang Yedi Rahmat bersama Kepala Dinsos Kota Serang Toyalis meninjau lokasi.

SERANG – Pemerintah Kota Serang, akan segera merenovasi majelis taklim Nurul Huda yang terletak di pemukiman Ciawi, RT 05 RW 13, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang.

Majelis taklim ini mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga tidak dapat digunakan secara maksimal.

Pj Walikota Serang Yedi Rahmat mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang untuk melakukan percepatan renovasi majelis taklim anak-anak tersebut.

“Insaallah kami akan komunikasi dengan kadis perkim juga untuk percepatan renovasi surau pengajian anak anak ini. Mudah-mudahan tidak terlalu lama prosesnya. Nanti kita dorong lah. Dan nanti dari dinas perkim juga melihat kondisi dan bantu perbaiki surau pengajian ini,” kata Yedi Rahmat saat meninjau majelis taklim tersebut pada Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Di Gubuk Reyot, Guru Ngaji di Kota Serang Rela Jualan Cilor Demi Syiar Al-Qur’an

Kepala Dinsos Kota Serang Toyalis mengatakan, pihaknya akan berupaya agar majelis taklim tersebut dapat segera diperbaiki.
“Sebenarnya ada bantuan, cuma kuotanya untuk bantuan rumah tidak layak huni. Tapi nanti kami usahakan agar surau ini aman untuk pengajian anak-anak. Jadi nanti saya koordinasikan lagi dengan Dinas Perkim Kota Serang agar surau pengajian anak-anak ini aman dari ancaman angin besar atau atap bocor,” kata Toyalis.

Majelis taklim Nurul Huda didirikan oleh Deni Priyatna, seorang guru ngaji dan penjual cilor. Majelis ini didirikan untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak di sekitar rumahnya untuk belajar mengaji.

Deni Priyatna mengaku sangat prihatin dengan kondisi majelisnya saat ini. Ia berharap ada bantuan dari pihak-pihak yang peduli untuk memperbaiki majelis tersebut.

“Saya ingin anak-anak di sini bisa ngaji dengan aman dan nyaman,” ujar Deni ditemui di majlis pengajian miliknya, Senin(15/1/2024).

“Apalagi, rata-rata anak-anak yang belajar di sini berasal dari keluarga kurang mampu.”

Deni Priyatna sendiri tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memperbaiki majelis tersebut. Ia hanya mendapatkan honor sebagai guru ngaji sebesar Rp200.000 per bulan. Sementara itu, penghasilannya sebagai penjual cilor hanya Rp80.000 per bulan.

Dengan adanya bantuan dari Pemerintah Kota Serang, diharapkan majelis taklim Nurul Huda dapat segera diperbaiki dan aman dari ancaman angin dan hujan besar saat kegiatan belajar mengaji anak-anak di sekitar pemukiman Ciawi. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News