SERANG – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten memastikan stok beras di Banten masih aman, bahkan surplus. Hal itu menyusul adanya panen raya padi seluas 113.419 hektare di periode Agustus hingga Oktober 2023.
Berdasarkan informasi, pada bulan Agustus-Oktober 2023, Provinsi Banten akan panen padi seluas 113.419 hektare dengan produksi 601.577 ton gabah kering giling (GKG) dan menghasilkan beras kurang lebih 300.000 ton beras.
Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid menambahkan, neraca kebutuhan beras Provinsi Banten pada bulan Agustus-Oktober 2023 ini mencapai 380.377 ton beras.
“Artinya jika melihat data di atas masih ada surplus. Dan secara neraca kondisi beras di Provinsi Banten sudah aman,” kata Agus, Selasa (5/9/2023).
Agus juga memastikan siklus el nino tidak mempunyai banyak pengaruh terhadap sektor pertanian.
“Jangan dibayangkan el Nino itu semua kering dan tidak ada aktivitas. Di Banten justru masih memiliki sumber irigasi pedesaan di luar irigasi teknis dan itu yang bisa kita optimalkan,” ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Pj Sekda Provinsi Banten Virgojanti meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan stakeholder untuk melakukan intervensi sejumlah komoditi pokok di pasaran, khususnya beras. Hal itu mengingat adanya kenaikan harga beras secara nasional.
Virgo mengatakan, ada beberapa komoditas pemicu inflasi yang menjadi fokus perhatian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten. Meski begitu, dirinya memastikan harga beras di Banten masih di bawah rata-rata nasional.
“Kenaikan komoditi beras di Provinsi Banten masih terkendali dan di bawah rata-rata nasional. Sehingga penanganannya bisa dilakukan salah satunya dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan 92 titik sasaran,” kata Virgo, Senin (4/9/2023). (Mir/Red)