PANDEGLANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang meminta masyarakat agar mampu mendaur ulang sampah supaya mendatangkan keuntungan ekonomi dan mencegah bencana bagi warganya. Salah satu caranya dengan membuat bank sampah.
Saat memberikan sambutan dalam kegiatan penyuluhan dan kampanye lingkungan hidup, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, permasalahan sampah di Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu masalah llasik yang terus dicari solusinya.
Padahal menurutnya, jika sampah tersebut dikelola dengan baik maka bisa mendatangkan manfaat. Seperti limbah rumah tangga berupa sampah organik bisa diolah menjadi pupuk organik untuk tanaman. Sedangkan sampah non organik juga bisa dipilah kembali dan mendatang cuan.
“Di negara maju sampah itu bisa mempunyai nilai berangkat dari rumah tangga, sampah rumah tangga dipilah supaya bisa diolah. Sisa makanan sayur dan organik lainnya bisa menjadi eco engine, peraktekan hari ini caranya supaya peserta bisa tahu dan diperaktekan,” kata Irna saat memberikan sambutan, Senin (31/7/2023).
Dengan adanya pengolahan sampah, sampah akan menjadi manfaat sehingga tidak sia-sia. Caranya kata Bupati Irna bisa dengan memanfaatkan bank sampah dan Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA).
“Bangun kolaborasi agar sampah pilahan menjadi uang, makanya sampah limbah rumah tangga jangan dibuang ke sungai. Sampaikan kalau sampah itu bisa di daur ulang baik yang organik bahkan an organik, sehingga sampah itu tidak menimbulkan masalah justru menguntungkan,” jelasnya.
Masih kata Irna, sampah masyarakat baik organik dan anorganik akan diolah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) yang akan digunakan untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
“Dulu bahan bakarnya makai batubara, karena merupakan sumberdaya itu gak bisa diperbaharui pemerintah mencari solusi lain untuk menggantikan yaitu dari hasil olahan limbah. Semoga sampah kita yang sudah diolah oleh Dinas LH bisa dibeli oleh PLTU dijadikan bahan bakar,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Ratu Tanti menambahkan, kegiatan ini sudah dilakukan sebelumnya di beberapa kecamatan seperti Panimbang, Sobang, Angsana, Carita, Labuan dan Pagelaran.
“Perlu kami sampaikan sosialisasi ini karena bertujuan meningkatkan peran masyarakat, bagaimana memanfaatkan limbah agar bisa berguna, caranya dikelola di bank sampah, dan sampah rumah tangga diubah menjadi eco engine,” katanya.
Dirinya menyadari, dari hari ke hari sampah akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Oleh sebab itu, pemerintah dan masyarakat harus saling memnantu untuk mengatasi permasalah yang satu ini.
“Sampah setiap hari bertambah, kita harus bisa membawa berkah dengan mengolah atau limbah dengan baik,” tutupnya. (Med/Red)