Beranda Pemerintahan Nilai Tukar Petani Banten Alami Kenaikan

Nilai Tukar Petani Banten Alami Kenaikan

Gabah Kering - (Foto Usman Temposo/BantenNews.co.id)

SERANG – Nilai tukar petani (NTP) di Banten selama Mei 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen dari NtP bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan naiknya Indeks Harga yang

Diterima Petani (It) sebesar 0,38 persen dan naiknya Indeks Harga yang Dibayar
Petani (Ib) sebesar 0,34 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Faizal Anwar mengatakan, berdasarkan hasil survei BPS, NTP Banten Mei 2023 sebesar 102,68 mengalami kenaikan sebesar 0,05 persen dari NTP bulan sebelumnya.

“Nilai tukar usaha pertanian (NTUP) Banten Mei 2023 sebesar 104,84 atau naik 0,25 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya,” kata Faizal, Selasa (6/6/2023).

Lebih lanjut, Faizal mengungkapkan, untuk harga gabah di tingkat petani pada Mei 2023 mengalami kenaikan pada kualitas Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 3,46 persen dan Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 6,38 persen.

“Rata-rata harga gabah bulan Mei 2023 di tingkat petani kualitas GKG sebesar Rp5.463,- , dan GKP Rp4.918,- per Kg. Untuk kualitas GKG, harga tertinggi sebesar Rp. 6.100,- pada varietas Inpari32 HDB dan harga terendah sebesar Rp4.950,- pada varietas Inpari 1 dan Mekongga,” ungkapnya.

Sementara, di sisi lain, nominal upah buruh tani pada Mei 2023 Rp. 68.709,- per hari, naik 0,19 persen dari bulan sebelumnya.

“Dan secara riil mengalami penurunan sebesar 0,22 persen, yaitu dari Rp. 57.578,- menjadi Rp. 57.449,- per hari,” ucapnya.

Dijelaskan Faizal, di bulan yang sama, juga terjadi kenaikan indeks konsumsi rumah tangga di Provinsi Banten sebesar 0,42 persen. Kenaikan itu terjadi
pada delapan kelompok pengeluaran, yaitu makanan, minuman dan tembakau; rekreasi, olahraga dan budaya.

Perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Penyediaan makanan dan minuman/restoran, perawatan pribadi dan Jasa Lainnya.

“Lalu ada juga kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, transportasi, informasi, komunikasi, san jasa keuangan. Sedangkan kelompok pakaian dan alas kaki; dan kesehatan mengalami penurunan. Sementara kelompok
pengeluaran Pendidikan tidak mengalami perubahan yang signifikan,” jelasnya.

(Mir/Red)

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News