TANGSEL – Seorang nenek bernama Maryani (65), warga Kampung Sengkol, RT.05, RW.02, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) setiap harinya dihantui oleh longsor. Sebagian rumah nenek Maryani sudah miring akibat longsor.
Pantauan di lapangan, tanah bagian belakang rumah nenek Maryani berupa jurang yang sebelumnya pada minggu lalu sudah mengalami longsor.
Kini, rumah nenek Maryani yang ditinggali 5 orang, yaitu 2 anak dan 3 cucunya tinggal menunggu longsor susulan. Hal itu nampak dari bagian dapurnya yang sudah retak dan tanahnya sudah miring.
“Ini sebelumnya minggu lalu itu sudah longsor mas. Ini kan tadinya ada pohon bambu terus longsor menimpa rumah yang bawah itu,” kata Maryani saat ditemui di lokasi, Kamis (25/5/2023).
Maryani menceritakan, awal mula kejadian longsor pertama saat dia bersama keluarganya sedang di dalam rumah. Saat itu, kata dia, si sore hari kondisi cuaca tengah hujan.
Dia kaget mendengar dari dalam bunyi ambruk yang cukup keras. Setelah di cek ternyata tanah bagian belakang sudah longsor. Tak lama dari itu, disusul pohon bambu yang ada di dekatnya juga ikut longsor.
“Kalau dapur ini kan nyambung sama kamar mandi sudah parah. Jadai kalau mau mandi atau masak itu kita hawatir aja. Apalagi pas waktu turun hujan,” ungkapnya.
Maryani mengaku tak bisa berbuat banyak prihal rumahnya itu lantaran dirinya sudah ditinggal suami sekitar 20 tahun lalu. Anaknya pun yang bekerja di salah satu konveksi hanya pasrah menerima keadaan.
“Kalau dulu sih pernah nerima bantuan sekitar Rp.15 juta buat ngebetulin rumah yang bagian depan itu. Terus ada lagi orang datang ngasih bantuan sembako,” ucapnya.
Dengan kondisi rumah dan tanah yang seperti itu, Maryani meminta pihak Pemerintah Kota Tangsel segera menanganinya agar tidak terjadi longsor susulan.
“Saya sih mintanya ini pohon bambu terus pohon mangga itu ditebang biar ga memicu longsor. Terus kalau bisa diturap atau diapain lah pokoknya biar ga kejadian longsor lagi,” pintanya. (Ihy/Red)
