Beranda Nasional Menkeu Soroti Kinerja Ekspor Indonesia yang Melemah

Menkeu Soroti Kinerja Ekspor Indonesia yang Melemah

Ekspor di Kabupaten Tangerang - foto istimewa
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti soal kinerja ekspor Indonesia yang terus mengalami pelemahan hingga bulan Maret 2023, dia bilang kondisi ini mesti harus diwaspadai.

Dari catatannya, ekspor Indonesia mengalami kontraksi 13,5% (yoy) pada Maret 2023.

“Seiring dengan kontraksi ini maka industri manufaktur juga mengalami kontraksi 6,2% ini tren yang harus kita waspadai,” kata Sri Mulyani dalam konfrensi pers APBN Kita secara virtual, Senin (17/4/2023).

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi kelesuan soal kinerja ekspor Indonesia pada bulan Maret 2023. Dari laporan terbaru, total nilai ekspor mencapai USD23,5 miliar.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi melaporkan bahwa angka eskpor ini naik 9,89% dibanding ekspor Februari 2023. Namun angka ekspor ini menurun 11,33% year-on-year (yoy) dibandingkan Maret 2022.

“Dalam tiga tahun terakhir, pertumbuhan ekspor secara month-to-month (mtm) tertinggi pada bulan Maret. Namun pertumbuhan Maret 2023 jauh lebih rendah dari tahun 2022 dan 2021,” ujar Imam dalam konfrensi pers virtualnya di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Dia menyebutkan bahwa nilai ekspor secara tahunan di Maret 2023 mengalami kontraksi, setelah mengalami perlambatan pada Februari 2023.

Dari sektornya, ekspor nonmigas masih merajai dengan sumbangan 94,30%. Secara bulanan, peningkatan ekspor tertinggi dibukukan oleh tambang yang tumbuh 18,43%.

Sementara itu, secara tahunan, semua sektor tercatat mengalami penurunan. Penurunan terdalam dibukukan oleh industri pengolahan sebesar -13,67%.

Adapun, ekspor nonmigas Maret 2023 mencapai US$22,16 miliar, naik 9,71% dibanding Februari 2023, sementara itu turun 11,70 persen jika dibanding ekspor nonmigas Maret 2022.

Mahdi mengatakan peningkatan ekspor nonmigas terbesar ke Tiongkok meningkat US$637,2 juta atau sebesar 12,66% dengan peningkatan terbesar pada komoditas bahan bakar mineral besi dan baja serta bijih terak dan abu logam.

Baca Juga :  Menpan RB Sebut WFH Solusi Urai Kemacetan Arus Balik

Secara kumulatif, Mahdi menyampaikan nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2023 mencapai US$67,20 miliar atau naik 1,60 persen dibanding periode yang sama tahun 2022. (Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News