ADA jokes di kalangan santri di Banten, jika hilal Ramadan telah terlihat maka ketan Bintul akan datang mengiringi. Ketan Bintul merupakan salah satu kuliner khas Banten yang muncul saat Ramadan.
Fikri Abdul Karim dalam ‘Ketan Bintul Asal Banten’ menyebut konon ketan bintul telah ada sejak abad ke-16, dan menjadi salah satu menu favorit sultan Banten untuk berbuka puasa.
Sultan Maulana Hasanudin juga kerap menyajikan ketan bintul untuk para tamu kesultanan.
Ketan Bintul dibuat dari beras ketan yang dikukus bersamaan dengan santan. Setelah matang, beras ketan dicampur ampas kelapa lalu ditumbuk halus dan lembut. Ketan Bintul biasanya disajikan dengan taburan serundeng. Sebagai pelengkap, ketan Bintul disajikan bersama empal daging.
Saat Ramadan, ketan Bintul banyak dijual di pusat jajanan berbuka puasa. Namun salah satu lokasi yang banyak diburu adalah Ketan Bintul Mang Mamad di sekitar Pasar Lama Kota Serang. Ketan Bintul yang sudah dikenal sejak era 80-an ini selalu dipadati pembeli. Saat ini harga per porsi ketan Bintul Mang Mamad Rp22 ribu per porsi. Untuk pelengkapnya yakni empal daging Rp27ribu per potong.
Ketan Bintul Mang Mamad memang memiliki tekstur lebih lembut dan gurih dibandingkan makanan serupa dari penjual lain. Daging empalnya juga sangat empuk sehingga cocok disajikan bersama ketan Bintul. (Ink/Red)