SERANG – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyelenggarakan program safari bertema ‘Seminar Nasional Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan, Pemuda, dan Anak’ yang menyasar masyarakat kampus. ICMI memilih Untirta sebagai destinasi pertama yang akan dikunjungi dengan agenda membahas ketahanan keluarga di era kecerdasan buatan dalam seminar yang diadakan pada Kamis, 9 Maret 2023, di Ruang Multimedia Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang.
Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Untirta,Fatah Sulaiman, ST, MT, (melalui Zoom); Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria, SP, M.Si., (melalui Zoom); Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian Masyarakat, dan Hilirisasi Riset, Dr. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si.; Ketua MPKUPK UPP Untirta, Dr. Zakaria, MA, beserta jajarannya; pembicara; Wakil Ketua ICMI, Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari, M.Si., MM; Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Lansia MPP ICMI; Ketua Koordinasi Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia MPP ICMI; Ketua Departemen Pengembangan Kepemimpinan MPP ICMI U Saefuddin Noer; Sekretaris Departemen Pengembangan Kepemimpinan MPP ICMI Bambang Sutrisno; Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dr Dewi Inong Irana, Sp., KK.
Dalam sambutannya, Ketua MPKUPK UPP Untirta Zakaria menyampaikan rasa terima kasih karena Untirta menjadi pilihan pertama dalam program goes to campus ICMI. Ia menilai, apa yang disampaikan para pakar dalam acara tersebut dapat bermanfaat dalam menjawab berbagai isu yang saat ini menjadi fokus ICMI. “Mari kita resapi ilmunya dan coba terapkan di dunia nyata karena apa yang disampaikan para pembicara sangat luar biasa dan bermanfaat bagi kita semua,” ujarnya.
Rektor Untirta Fatah dalam sambutannya melalui Zoom menekankan masifnya perkembangan teknologi informasi seperti artificial intelligence, yang penting untuk dipahami karena negara lain sudah menggunakannya. “Apalagi mesin pencari yang disinyalir berdampak masif seperti Chat GPT perlu dipahami. Ketika saya mencoba Chat GPT, keluar berbagai kata berbentuk puisi. Hal semacam ini bisa menjadi database yang sangat luas,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor IPB University Arif Satria mengatakan bahwa isu keluarga di era digital perlu didiskusikan, seperti ketika sebuah keluarga dihadapkan pada digitalisasi, seperti penggunaan handphone. “Sekarang kita perlu duduk bersama pimpinan universitas dan ICMI untuk terus berdiskusi bagaimana seharusnya kita memposisikan diri terkait dampak perubahan terhadap ketahanan keluarga. Karena saat ini, keluarga adalah lembaga untuk membangun karakter, mendidik, dan sebagainya untuk memastikannya. berjalan dengan baik,” katanya.
Ketua ICMI Riri Fitri Sari menyampaikan ICMI bekerja secara komprehensif di bidang pemberdayaan perempuan dan ketahanan keluarga untuk mencetak generasi emas Indonesia dan menjawab isu-isu nasional krusial lainnya di era digitalisasi saat ini. “Ketahanan nasional adalah awal dari kekuatan bangsa kita untuk berdaya saing. Bagaimana ketahanan keluarga itu penting agar generasi kita tidak terjerumus pada perilaku menyimpang akibat misinformasi. Nah disini kita mencoba memahami apa itu literasi digital,” ujarnya. (***)