SERANG – Rektor Untirta Fatah Sulaiman berharap isu pemeberitaan pers tidak liar. Hal itu disampaikan pada sambutan acara coffe morning bersama para jurnalis Banten di Convention Hall, Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang, Kamis (9/2/2023).
Tema yang diusung pada Hari Pers Nasioanal (HPN) tahun 2023 di Untirta yakni ‘Pers Merdeka Demokrasi Bermartabat dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi’.
“Pers ini bukan malaikat, dan jangan memposisikan sebagai yang paling benar. Dan saya menyarankan pers jangan jadi hakim jalanan. Kasian teman-teman yang masih proses persidangan, sudah diposisikan sebagai terdakwa oleh pers. Jadi informasikan apa adanya,” ujarnya saat sambutan.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengucapakan capkan Selamat Hari Pers dan berterima kasih kepada para jurnalis karena telah berkontribusi melalui pemberitaan. “Selamat Hari Pers Nasional. Saya kira insan pers dan akademisi perlu saling mengingatkan demi cita-cita mulia. Maka dari itu, terkait pemberitaannya kita harus profesional dan presisi yang harus kita sepakati,” ujarnya.
Untuk diketahui, proses persidangan lanjutan kasus suap PMB Jalur Mandiri Unila di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung, Selasa (7/2/2023) menghadirkan Rektor Untirta, Fatah Sulaiman.
Fatah dihadirkan sebagai saksi untuk tiga terdakwa yakni eks Rektor Unila, Prof Karomani, Warek I Bidang Akademik Prof Heriyandi serta Ketua Senat Unila, Muhammad Basri.
Dalam persidangan disebutkan bahwa Fatah mengakui menitipkan seorang mahasiswi kepada terdakwa mantan Rektor Unila Karomani. Mahasiswi berinisial NZ itu diterima Fakultas Kedokteran Unila. Fatah menyampaikan bahwa NZ merupakan juara Olimpiade Kimia Jawa-Sumatera-Bali. NZ sendiri diakui Fatah sebagai kerabatnya.
(Dhe/Red)