Beranda Peristiwa Mediasi Penutupan Jalan Warga di Serpong Gagal, Pemilik Lahan Tidak Hadir

Mediasi Penutupan Jalan Warga di Serpong Gagal, Pemilik Lahan Tidak Hadir

Jalan warga yang ditutup. (Ihya/bantennews)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

TANGSEL – Mediasi antar warga, pihak pemerintah kelurahan, kepolisian, dan pemilik lahan terkait penutupan akses jalan warga di Gang Besan, Cicentang, Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, gagal.

Pemilik lahan yang menutup jalan tidak hadir di kamtor kelurahan, meski sebelumnya menyatakan akan hadir.

“Hasilnya ya nggak final, karena pemiliknya nggak jadi datang,” tutur Ketua RT02 Cicentang, Abdul Rohmat Soleh saat dikonfirmasi, Rabu (8/2/23).

Sementara itu ketua RT 03 Cicentang Asep menyesalkan ketidakhadiran pemilik lahan dalam mediasi itu. Padahal banyak pihak yang menginginkan solusi bersama atas persoalan penutupan tembok di Gang Besan.

“Permintaan warga agar dibukanya kembali akses jalan nanti akan disampaikan langsung pihak kelurahan pada pemilik lahan.Nanti lurah yang nemuin pemilik lahan. Kalau warga intinya minta akses jalan aja, temboknya dibongkar,” kata Asep.

Sementara itu, saat dikonfirmasi orang yang diberi kuasa untuk mengurus lahan tersebut Bayu, mengaku ada kesibukan lain sehingga tidak bisa menghadiri mediasi itu.

“Saya ada kesibukan lain yang ngga bisa ditinggal, jadi ga bisa datang,” ujar Bayu saat di konfirmasi.

Seperti diberitakan sebelumnya, gang besan yang merupakan akses jalan warga ditutup lantaran tengah dibangun parkiran. Akibatnya, warga pun harus memutar sejauh 2 Kilometer menuju jalan utama dari yang sebelumnya 200 meter.

Akses Jalan Gang Besan memiliki lebar sekira 2 hingga 3 meter, dengan panjang sekira 1 kilo. Bagian mulut gang berada persis di samping SPBU Rawa Buntu. Terdapat ratusan Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di sekitaran jalan Gang Besan.

Pada Jumat 3 Februari, para pekerja menutup akses gang dengan membangun tembok beton setinggi 2 meter. Penutupan dibuat melintang di tengah gang, lalu memanjang sekira 30 meter menutup akses rumah warga. Saat pembangunan tembok, sejumlah preman nampak mengawal di lokasi. (Ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News