Beranda Bisnis PT Kalbe Farma Sebut Jahe Merah Asal Lebak Punya Kualitas Terbaik

PT Kalbe Farma Sebut Jahe Merah Asal Lebak Punya Kualitas Terbaik

Media gathering Kalbe Farma. (IST)

LEBAK– PT Kalbe Farma Tbk memperkenalkan ekosistem “Negeri Jahe Merah” yang dirancang oleh Business Unit Bintang Toedjoe Inovasi Natural (“BINA”) untuk meningkatkan kesejahteraan petani daerah.

Kepala Komunikasi Eksternal PT Kalbe Farma Tbk, Hari Nugroho mengatakan, kita merupakan divisi B2B dari Bintang Toedjoe yang fokus pada bahan baku natural, untuk mendukung keberlangsungan dan ketersediaan jahe merah terbaik.

“Selama ini, Kalbe Farma Tbk selalu mempertimbangkan keberlanjutan dalam menjalankan operasional perusahaan, terutama dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan yang terkait. Bahkan, ekosistem jahe merah yang dibangun oleh anak usaha Bintang Toedjoe merupakan salah satu upaya perusahaan mendukung kemandirian bahan baku obat di Indonesia khususnya yang berbasis herbal,” kata Hari dalam pres rilisnya, Rabu (24/8/2022).

Hal senada dikatakan Lidya Warjaya selaku Head of Commmercialization BINA PT Bintang Toedjoe, bahwa ekosistem jahe merah ini memiliki tujuh pilar proses, yakni pembibitan jahe merah, penanaman jahe merah, setelah panen, ekstraksi atau distilasi, farmakologi, komersialisasi, dan pemberdayaan masyarakat. Dalam proses pembibitan jahe merah, BINA bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional, PT Inagro dan Universitas Surabaya untuk menghasilkan benih jahe merah yang terstandarisasi.

“BINA terus mengembangkan penelitian kultur jaringan jahe merah untuk menghasilkan benih yang konsisten secara genetik. Pada proses penanaman jahe merah, BINA bekerja sama dengan komunitas petani jahe merah, termasuk salah satunya di Boyolali,” ujarnya.

Ia menambahkan, BINA pun melakukan pendataan, edukasi, monitoring dan melakukan kontrol usia panen untuk mendapatkan rimpang jahe merah yang sesuai standar dan terdata (traceable dan recorded). Jahe merah yang siap dipanen akan dikirimkan ke sentra panen termasuk bekerja sama dengan pemerintah daerah. Jahe merah ini kemudian disortir, dicuci, dipotong, dikeringkan dan dikemas sehingga siap untuk dikonsumsi atau diolah lebih lanjut.

“Proses ektraksi jahe merah bekerjasama dengan mitra ekstraktor atau destilator yang berpengalaman dan terkualifikasi untuk menghasilkan ekstrak dan essential oil jahe merah yang terstandar. Ekstrak atau essential oil jahe merah yang dihasilkan harus dikontrol sehingga menghasilkan zat aktif gingerol dan zingiberene sesuai spesifikasi, yang nantinya akan diolah oleh perusahaan menjadi produk Redgine,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar mengapresiasi ekosistem jahe merah, karena mampu membina petani menghasilkan jahe merah terbaik dengan kuantitas yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Program yang bekerja sama dengan Yayasan Dana Bakti Astra ini berlokasi di Desa Hariang, Sobang, Lebak, Banten, lebih memilih lokasi lahan jahe merah tersebut, salah satunya karena petani di Lebak berpotensi untuk dibina menghasilkan jahe merah terbaik.

“Saya sangat berterima kasih dengan program ini. Karena bukan hanya kualitas dan kuantitas jahe merah yang meningkat. Tetapi juga SDM-nya bisa meningkat, mulai dari sikap, perilaku, pengetahuan, dan keterampilan, bahkan bisa menarik minat orang muda untuk menjadi petani milenial,” ujar Rahmat Yuniar. (San/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News