Beranda Kesehatan Edukasi Seks Penting Bagi Anak, Salah Satunya Cegah Kehamilan Usia Dini

Edukasi Seks Penting Bagi Anak, Salah Satunya Cegah Kehamilan Usia Dini

Ilustrasi - foto istimewa dari Apple Tree Preschool BSD City

SERANG –  Kasus mengenai kehamilan di usia dini akibat maraknya pernikahan anak serta seks bebas yang dilakukan generasi muda di luar pernikahan.

Seks bebas sendiri terjadi karena kurangnya edukasi mengenai hal tersebut. Padahal, edukasi seks sangat penting diajarkan kepada anak sejak usia  dini.

Selain itu, edukasi seks penting diajarkan oleh orangtua kepada anaknya. Dengan memberikan edukasi kepada anak, dapat membuatnya paham mengenai bahaya yang ditimbulkan dari seks bebas.

Di era teknologi saat ini, banyak hal yang dapat mendorong anak melakukan perbuatan seks bebas. Faktor terbesar anak melakukan seks bebas sendiri biasanya karena rasa penasaran.

Untuk itu, edukasi seks perlu dilakukan, tidak hanya dari orang tua, tetapi juga di sekolah. Melansir suara.com (jaringan BantenNews.co.id) berikut beberapa alasan mengapa edukasi seks penting untuk diajarkan.

1. Menghindari Kehamilan
Dampak dari seks bebas pada remaja yaitu kehamilan di usia muda. Penelitian menunjukkan, remaja yang diberikan pendidikan seks komprehensif telah mengalami penurunan 50 persen mengalami kehamilan remaja yang tidak diinginkan. Dengan demikian, seks edukasi sangat berguna mengurangi angka kehamilan di usia remaja.

2. Berpengaruh pada Daya Pikir
Kurangnya edukasi mengenai seks akan membuat anak merasa hal tersebut baik untuk dilakukan. Padahal seks bebas juga dapat meningkatkan risiko penyakit kelamin, bahkan HIV dan Aids.

Oleh karena itu, memberikan edukasi akan membuat pandangan anak terhadap seks bebas menjadi berbeda. Dengan demikian, mereka akan berpikir panjang mengenai risikonya terlebih dahulu sebelum melakukan kembali.

3. Mencegah Ketertarikan pada Konten Seksual

Perkembangan teknologi membuat anak dengan mudah mengakses berbagai konten seksual. Dengan menerima edukasi, akan membuat anak tidak kecanduan terhadap konten-konten tersebut.

Baca Juga :  MUI Pandeglang Ajak Masyarakat Dukung Vaksinasi Massal dan Patuhi Prokes

Dengan mengurangi konten seksual tersebut, dapat juga menghindarinya dari perilaku seks bebas. Hal ini juga baik dan melindungi otak dari dampak negatif konten seksual.

4. Menghindari Seks Bebas

Salah satu tujuan utama dari edukasi adalah menghindari seks bebas yang dilakukan anak di usia remaja. Hal ini juga berguna untuk mencegah berbagai risiko penyakit akibat perilaku seks bebas.

5. Tidak Hanya Diajarkan Orangtua

Edukasi mengenai seks bebas diusahakan tidak hanya dilakukan oleh orangtua, tetapi juga di sekolah.
Hal ini karena biasanya beberapa orangtua hanya mengetahui informasi berdasarkan pengalaman saja.

Melalui sekolah, guru bisa menjelaskan mengenai seks bebas lebih rinci dan jelas, terutama mengenai dampak negatif yang ditimbulkan.

6. Pandangan Masyarakat dan Agama

Seks di luat pernikahan merupakan skandal bagi masyarakat, terutama di Indonesia. Dengan melakukan seks bebas, seseorang akan mendapatkan pandangan yang negatif.

Selain dari masyarakat, dalam agama perilaku seks di luar pernikahan adalah hal yang salah. Oleh karena itu, pentingnya mengedukasi anak mengenai seks agar mencegah pandangan buruk dari masyarakat dan tidak melanggar aturan agama.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News