SERANG – Kendaraan ODOL (over load over dimension) masih banyak melintas di Kota Serang, Banten. Padahal Direktorat Lalu Lintas Polda Banten kerap melakukan razia terhadap kendaraan yang diduga menjadi penyebab kerusakkan jalan tersebut.
Pantauan di Jalan Raya Jakarta kilometer 4, Kota Serang, kendaraan dum truk yang mengangkut material pasir tanah kerap melintas di Jalan Serang Tangerang, tepatnya di fly over Prisma, Kota Serang.
Suhendi, warga Cipocok Jaya, Kota Serang mengaku waspada ketika mencoba mendahului kendaraan berukuran besar tersebut. “Serba salah, kalau di belakang debu dan pasirnya masuk mata, kalau disalip kadang risih karena kadang nggak kasih jalan walau sudah pasang (lampu) sen kanan,” ujarnya, Jumat (18/2/2022).
Hal yang sama diakui Wiwit, mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Serang. Setiap kali pulang dari kampus, ia lebih berhati-hati karena kendaraan ODOL tidak bisa segera berhenti ketika ada pejalan kaki menyebrang jalan.
“Apalagi di sini kan nggak ada jembatan penyebrangan, makanya kalau saya nyebrang takut ada mobil gede-gede begitu.”
Seringnya dan rutinnya kendaraan ODOL yang melintas membuat jalan fly over Prisma bergelombang. Garis median jalan terlihat tidak lagi simetris. Aspal di bagian tengah jalan mulai naik sekira 8-10 senti meter. Sementara pada bagian tepi, bekas ban kendaraan ODOL membuat gelombang.
Pengendara roda dua yang melintas seringkali tergelincir ketika melintasi bagian jalan aspal yang tidak rata. Sebelumnya, bagian tersebut diratakan dengan cara dikeruk, namun garis bekas alat keruk justru menimbulkan masalah baru bagi pengendara roda dua. Ban motor sering selip dan sulit dikontrol.
Untuk diketahui, Korlantas Polri tengah gencar menggelar operasi penindakan terhadap truk berlebih muatan atau Over Dimension Over Load alias truk ODOL. Razia truk ODOL tersebut dilakukan untuk mencapai target Indonesia Zero ODOL pada 2023.
(You/Red)
