Beranda Hukum Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Diberikan Pelatihan Budidaya Ubi Jepang

Warga Binaan Lapas Rangkasbitung Diberikan Pelatihan Budidaya Ubi Jepang

Warga binaan sedang melakukan penanaman ubi Jepang di SAE Lapas Rangkasbitung.

LEBAK- Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Rangkasbitung memberikan pelatihan berupa budidaya ubi Jepang yang merupakan produk pertama di Kabupaten Lebak bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Pelatihan tersebut yakni untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang unggul dan mandiri.

Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan, ada sekitar 20 orang warga binaan yang diajari praktek dari mulai proses penyiapan lahan, penyemaian benih, perawatan, pemupukan, penyiraman, panen hingga sampai mengelola dari hasil panen.

“Penanaman ubi Jepang tersebut kita lakukan di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) yang berlokasi di Sumurbuang, Desa Kadu Agung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak,”kata Budi, saat dihubungi BantenNews.co.id, Senin (14/2/2022).

Ia menjelaskan, bahwa budidaya ubi Jepang saat ini sedang populer dan memiliki potensi yang sangat baik. Bahkan, produk ini sangatlah bermanfaat terhadap semua olahannya, semuanua tidak ada yang terbuang dari mulai akar buah ubinya sampai daunnya bisa dimanfaatkan.

“Untuk pangsa pasarnya sudah ada yang menunggu. Oleh karenanya ini menjadi potensi sekaligus peluang bagi seluruh WBP yang belajar hari ini kemudian kelak bisa implementasinya, intinya bisa menghasilkan ya buat mereka,”ucapnya.

Budi pun berpesan kepada seluruh warga binaan yang mengikuti pelatihan penanaman ubi Jepang ini agar semua materi dan praktik yang diberikan oleh instruktur dapat diikuti dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat bermanfaat bagi warga binaan untuk kedepannya.

“Ini kan rangkaian bagian dari pembinaan, supaya mereka bisa unggul dan mandiri nanti usai bebas, dan juga bisa meningkatkan perekomonian,”imbuhnya.

Sementara itu, Kasubsi Pembinaan Eka Yogaswara mengatakan, jika kegiatan pelatihan budidaya ubi Jepang ini merupakan salah satu rangkaian dari pelatihan yang digelar sebelumnya.

“Kegiatan pelatihan ini memang kita lakukan secara marathon, pelatihan pertanian memberikan bahan ajar dan praktek beberapa macam komoditi salah satunya ubi Jepang ini, hal tersebut dimaksudkan agar para WBP semakin berkhasanah dan memilih potensi pertanian yang lebih cocok buat pribadinya,”kata Yoga.

Sebagai informasi bahwa kegiatan Pelatihan digelar berdasarkan standar pelatihan, dengan menerapkan metode teori dan praktek serta dilaksanakan uji kompetensi, hasilnya para WBP akan memperoleh sertifikasi keahlian dibidang pelatihanya. (Tra/San/Red).

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News