TANGERANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bakal rutin menggelar Jobfair secara online. Ini guna menekan angka pengangguran. Setidaknya ada sejumlah program jangka panjang yang rutin dilakukan, demi warga memperoleh pekerjaan yang layak.
“Memang pandemi Covid-19 ini tidak memungkiri mempengaruhi kenaikan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), banyak industri yang terdampak lalu menutup hingga akhirnya memberhentikan karyawannya,” ujar Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah dalam keterangannya, Rabu (10/11/2021).
Jika melihat data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), TPT di Kota Tangerang pada tahun 2020 atau pada saat awal pandemi Covid-19, terdapat 97.344 orang atau sebanyak 8.63 persen warga Tangerang jadi pengangguran. Kemudian di tahun 2021, angka pengangguran di Kota Tangerang naik 0.44 persen dibanding tahun 2020, ke angka 103.537 orang atau di angka 9.07 persen.
“Kami sudah bersurat ke BPS, kami menginginkan data yang dikeluarkan tersebut by name by adress. Ini dimaksudkan untuk menyasar lebih tepat lagi, siapa yang masih mencari kerja, agar bisa langsung diarahkan,” tutur Arief.
Untuk menyerap angka pengangguran tersebut, Pemkot Tangerang terus bebenah menggencarkan program penyerapan. Seperti yang selalu dilakukan tiap satu bulan sekali, yakni Virtual Jobfair.
“Sejak tahun 2020, Virtual Job Fair menyerap 1.090 atau 11,68 persen pencari kerja (pencaker), yang terdiri dari 825 pencaker dalam kota dan 265 pencaker luar kota,” ujar Arief.
Lalu, di tahun ini hingga September lalu, Virtual Jobfair menyerap sebanyak 4.036 atau 25,61 persen pencari kerja (pencaker), yang terdiri dari 3.709 pencaker dalam kota dan 327 pencaker luar kota.
Tidak cukup sampai di sana, Virtual Job Fair juga akan kembali digencarkan. Kali ini diperluas dilaksanakan ditiap kelurahan yang ada di Kota Tangerang, itu berarti sebanyak 104 kelurahan yang akan menggelar Jobfair virtual.
“Teknisnya, tiap kelurahan akan mendata perusahaan apa saja yang ada, yang menyediakan lapangan pekerjaan. Lalu, dijembatani dengan para pencari kerja di kelurahan tersebut ada berapa banyak, nanti akan ketemu di sana,” tutur Arief.
Ketersediaan lapangan kerja tersebut akan diupload ke aplikasi Tangerang Live, namun pada praktiknya akan dilakukan secara hybrid. Yakni pendaftaran bisa dilakukan secara online, kemudian bisa langsung sesi wawancara dengan perusahaan di masing-masing kantor kelurahan yang menyelenggarakan Jobfair tersebut.
“Total lebih dari 24 ribu lowongan kerja yang tersedia, jadi diprediksi akan lebih banyak menyerap tenaga kerja,” kata Arief.
Di samping itu, yang saat ini masih berjalan adalah pelatihan di setiap Balai Latihan Kerja (BLK). Hingga kini ada lebih dari 600 lulusan BLK yang terus dipantau perkembangannya.
Selain menjembatani pencaker dengan perusahaan, Walikota mengaku, pihaknya juga fokus pada program wirausaha. Yakni dalam pemberian modal, pembekalan pelatihan dan juga pemasaran baik secara online ataupun offline.
“Bila soal pemberian modal, kita memiliki Program Tangerang Bisa dan Tangerang Emas. Pada tahun 2020, Program Tangerang Bisa memberikan bantuan modal senilai 500.000 dan sudah tersalurkan kepada 7.525 orang,” tutur Arief.
Kemudian di tahun ini, Program Tangerang bisa juga memberikan bantuan modal senilai Rp760.000 dan sudah tersalurkan kepada 2.443 orang. Jumlah tersebut gabungan tahap 1 dan tahap 2, sedangkan tahap 3 sedang dalam proses untuk penyaluran kepada 3.000 orang.
“Sementara Program Tangerang Emas selama tahun 2020-2021 sudah menyalurkan pinjaman tanpa agunan dan tanpa bunga kepada 298 UKM, dengan rentang nilai Rp500.000 hingga Rp2.000.000,” kata Arief.
(Ril/Red)