Beranda Artis Film Yuni Masuk 14 Nominasi FFi

Film Yuni Masuk 14 Nominasi FFi

Pengumuman nominasi FFI 2021. (IST)

JAKARTA – Komite Festival Film Indonesia 2021 (FFI 2021) telah mengumumkan daftar  nominasi FFI 2021 pada Minggu (10/10/2021) secara daring.

Sebanyak 22 nominasi kategori telah dibacakan oleh empat duta FFI 2021 yaitu Tissa Biani, Jefri Nichol, Angga Yunanda, dan Prilly Latuconsina.

Wajah-wajah baru dan para pemain muda mendominasi untuk aktor dan aktris seperti Iqbaal Ramadhan, Arawinda Kirana, Shenina Cinnamon, dan Chicco Kurniawan, berhasil masuk menjadi nominator.

Film yang mendapatkan nominasi terbanyak dipegang oleh Ali & Ratu Ratu Queens dan Penyalin Cahaya. Keduanya berhasil mendapatkan 17 nominasi. Untuk peraih nominasi terbanyak selanjutnya adalah film YUNI yang mendapatkan 14 nominasi.

Film YUNI dan Penyalin Cahaya keduanya juga turut ikut meramaikan Busan International Film Festival (BIFF) 2021.

Kini YUNI akan bersaing dengan para nominator lainnya di 14 nominasi yang didapatkan. Selain masuk dalam nominasi Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara YUNI yakni Kamila Andini masuk dalam nominasi Sutradara Terbaik. Kamila Andini dan rekannya Prima Rusdi juga masuk dalam nominasi Penulis Skenario Terbaik.

Aktris baru Arawinda Kirana yang memerankan YUNI masuk dalam jajaran nominasi Pemeran Utama Perempuan Terbaik. Asmara Abigail yang berperan sebagai Suci di YUNI juga mendapatkan nominasi sebagai Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik. Tak ketinggalan Dimas Aditya juga memperoleh Pemeran Pendukung Pria Terbaik.

Film YUNI menceritakan kehidupan gadis remaja cerdas yang duduk di bangku SMA dan memiliki banyak mimpi. Yuni yang ingin menggapai mimpinya harus melalui yang sulit ketika orangtuanya memaksakan untuk menjodohkan Yuni dengan dua pria. Yuni ingin menolak lamaran tersebut, namun ia sudah menolak dua kali lamaran dari dua pria sebelumnya. Penolakan itu memicu mitos yang beredar di masyarakat, jika seorang gadis menolak tiga lamaran maka tidak akan pernah menikah. Yuni yang saat itu ingin menggapai cita-citanya menjadi bingung harus menuruti keinginan orang tuanya atau tetap melangkah melanjutkan mimpi.

Film YUNI sebelumnya telah berhasil memperoleh penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival (TIFF) 2021 dan pada 9 Desember 2021 mendatang YUNI akan diputar di seluruh bioskop Indonesia.

Sementara itu Film Penyalin Cahaya berkisah tentang seorang mahasiswa bernama Sur yang harus kehilangan beasiswanya karena dianggap mencemarkan nama baik fakultas usai fotonya dalam keadaan mabuk viral. Sur yang tidak sadarkan diri dan mengingat apa pun yang terjadi saat menghadiri pesta kemenangan komunitas teater di kampusnya itu lantas meminta bantuan teman masa kecilnya, Amin yang juga tukang fotokopi yang bekerja di kampusnya untuk mencari tahu kebenaran apa yang terjadi pada dirinya di malam pesta.

Ketua Bidang Penjurian FFI 2021, Garin Nugroho, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sistem penjurian tahun ini dilakukan pada tiga aspek penting, yaitu penghormatan kepada organisasi profesi film dengan proses dasar penjurian dilakukan melalui asosiasi-asosiasi profesi perfilman, sistem penjurian tahap akhir untuk memilih pemenang terbaik menggunakan sistem dewan juri yang sebelumnya pernah dilakukan oleh FFI, dan partisipasi masyarakat yang lebih luas untuk kategori kritik film dan kategori film, aktor, dan aktris terfavorit pilihan penonton.

“Proses penjurian sampai dengan tahap  penentuan nominasi melewati beberapa lapisan. Untuk kategori Film Cerita Panjang, penentuan daftar pendek berisi 22 film dilakukan melalui penjurian oleh 15 asosiasi  profesi dan penentuan nominasi dilakukan oleh tiga orang perwakilan asosiasi profesi melalui voting dan juga diskusi. Sampai dengan tahap nominasi ini, Komite Penjurian antusias dan puas dengan hasil yang diperoleh lewat hadirnya keberagaman tema, genre, visual, dan juga munculnya nama-nama baru. Hal ini menggambarkan geliat pelaku film Indonesia yang tetap tumbuh beragam walau dalam era pandemi yang tidak mudah,” ujarnya, Minggu (10/10/2021).

Seluruh proses penjurian murni dilakukan oleh para juri yang terpilih serta disaksikan dan diawasi oleh Komite Penjurian dan Akuntan Publik. Kredibilitas dan kerja keras  yang diperlihatkan oleh asosiasi profesi dan insan juri nominasi FFI menunjukkan profesionalisme, geliat, dan semangat kebangkitan perfilman nasional pada masing-masing profesi.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek), Hilmar Farid mengucapkan selamat kepada karyakarya yang lolos seleksi. FFI juga menjadi ajang penghargaan tertinggi bagi dunia perfilman Indonesia yang telah diselenggarakan sejak tahun 1955 yang berfungsi sebagai tolak ukur prestasi, apresiasi, dan promosi film Indonesia.

“FFI tahun 2021 merupakan tahun kedua yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Kendati demikian, industri film Indonesia masih tetap berjuang untuk melahirkan karya karya terbaiknya dalam situasi yang terbatas. Lewat FFI, kita juga bisa memperkenalkan dan mempromosikan film-film kita ke dunia, bahkan tak menutup kemungkinan membuat studio besar tertarik dengan film yang kita miliki, sehingga penting bagi kita untuk tetap menggelar Festival Film Indonesia,” jelas Hilmar.

Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia akan diadakan pada 10 November 2021 yang bertepatan dengan Hari Pahlawan dan disiarkan langsung secara daring melalui akun YouTube Festival Film Indonesia, Kemendikbudristek RI, dan Budaya Saya.

(Nin/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News