Beranda Kesehatan Digigit Ular, Bocah di Tangsel Ini Terbaring Lemah

Digigit Ular, Bocah di Tangsel Ini Terbaring Lemah

MO, bocah malang berumur 6 tahun harus menderita kesakitan lantaran punggung telapak kakinya membengkak dan mengeluarkan cairan usai digigit ular.
MO, bocah malang berumur 6 tahun harus menderita kesakitan lantaran punggung telapak kakinya membengkak dan mengeluarkan cairan usai digigit ular.
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

TANGSEL – MO, bocah malang berumur 6 tahun harus menderita kesakitan lantaran punggung telapak kakinya membengkak dan mengeluarkan cairan usai digigit ular.

Hingga kini belum diketahui jenis ular apa yang menggigit MO. Namun yang pasti, imbas luka gigitannya berdampak luas pada bagian punggung telapak kaki kanan.

Bocah malang itu telah menjalani perawatan intensif selama sekira 6 hari di RSU Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Bahkan setelahnya, kontrol juga dilakukan di puskesmas terdekat.

Ayah MO, Saidin (47), menuturkan awalnya dia tak tahu jika putrinya itu digigit ular. Selepas pulang bekerja sebagai kuli bangunan, Saidin kaget karena tangis MO tak juga mereda sambil mengeluh sakit dan gatal di bagian kaki.

“Waktu itu langsung saya bawa ke Puskesmas, tapi di sana dirujuk ke RSU. Terus saya bawa ke RSU, di sana dicek segala macem dan baru tahu ternyata ada bekas gigitan ular di kaki,” tutur Saidin ditemui di kediamannya, Gang Adil, RT16/04, Setu, Tangsel, Kamis (7/10/2021).

Pihak RSU langsung melakukan penanganan medis. Perawatannya pun harus memakan waktu hingga sekira 6 hari. Setelah dianggap membaik, petugas mempersilakan keluarga membawa MO pulang ke rumah.

“Di sana sekitar 6 hari, terus disuruh pulang, katanya tinggal pemulihan aja. Akhirnya saya bawa pulang,” jelasnya.

Namun selepas itu, luka di bagian gigitan ular terasa semakin gatal. Luka-luka di bagian kulit yang sudah mengering lalu terkelupas. Kondisi demikian terus bertambah buruk, karena lukanya justru melebar dan membuat bagian dalam kaki ikut mengeluarkan cairan.

“Itu lukanya makin lebar, dan sekarang bengkak. Jalan bisa, tapi pelan-pelan karena sakit kalau digerakkin,” ungkap Saidin.

Saidin berharap, luka kaki anaknya cepat normal seperti sedia kala. Dia pun membuka uluran tangan bagi siapapun yang mau membantu obat-obatan bagi kesembuhan anak pertamanya itu.

Baca Juga :  Dinkes Pandeglang Gandeng MUI untuk Ikut Cegah Penyakit Menular

“Kalau saya yang penting anak sehat lagi, apapun akan saya usahakan. Karena kasihan lihat lukanya makin parah begitu,” ucapnya.

Kondisi rumah yang ditinggali Saidin dan keluarga kecilnya itu memang sangat sederhana. Bagian dinding kebanyakan terbuat dari triplek dan kayu. Begitupun lantainya yang masih berupa tanah.

Ketua RT setempat, Suharta Alex (54) mengatakan, petugas Puskesmas pernah datang ke rumah mengontrol luka MO. Namun karena obat-obatan yang diberikan terbatas, maka luka di bagian punggung telapak kaki itu pun tak kunjung membaik.

“Kalau dari Puskes udah kontrol datang, dari kelurahan juga udah. Kita dari warga kampung belum buka bantuan donasi karena memang belum ada izin dari keluarga, takutnya salah paham. Kita berharap segera ada bantuan pengobatan, karena itu yang utama,” pungkasnya. (Ihy/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News