Beranda Hukum 4 Penjual dan Pembeli Online Shop Fiktif Diamankan Ditreskrimsus Polda Banten

4 Penjual dan Pembeli Online Shop Fiktif Diamankan Ditreskrimsus Polda Banten

Dirreskrimsus Polda Banten Kombes Pol Dedi Supriyadi yang didampingi oleh Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga saat press conference di Aula Bidhumas Polda Banten, Rabu (15/9/2021).
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

SERANG – Ditreskrimsus Polda Banten berhasil mengungkap pelaku tindak pidana perdagangan dan ITE. Hal itu disampaikan Dirreskrimsus Polda Banten Kombes Pol Dedi Supriyadi yang didampingi oleh Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga saat press conference di Aula Bidhumas Polda Banten, Rabu (15/9/2021).

Dirreskrimsus Polda Banten Kombes Pol Dedi Supriyadi mengatakan berdasarkan laporan Polisi pada 27 Agustus 2021, penyidik berhasil mengungkap 4 pelaku tindak pidana perdagangan dan ITE.

“Dari hasil ungkap kasus tersebut, kami berhasil mengamankan empat orang diduga pelaku tindak pidana perdagangan dan ITE dengan inisial BDK (34) pemilik toko celular, BBK (35) pemilik toko celular, HM (47) pemilik toko celular dan AT (35) pemilik toko pompa. Mereka ditangkap di empat toko yang ada di Jalan Raya Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang,” ujar Kabid Humas, Kamis (27/8/2021).

Dedi mengatakan, modus operandi para pelaku yang juga sebagai pemilik toko membuat akun jualan online di salah satu e-commerce marketplace.

“Mereka membuat akun di salah satu ecommerce marketplace dengan seolah- olah jual produk tertentu dan menciptkan pembeli fiktif dengan promo cashback serta penjual dan pembeli adalah sindikasi,” ucapnya.

“Hal itu dilakukan para pelaku demi mendapatkan point cashback, poin yang didapat dikumpulkan untuk ditukarkan point dengan produk real, adapun barang yang dikirim para pelaku dengan pembeli fiktif, barang-barang tidak sesuai dengan apa yang mereka jual, seperti melakukan penjualan handphone namun yang dikirim kotak biskuit dalam bungkusan sehingga terkesan transaksi berjalan normal,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan jika para pelaku sudah melakukan aksinya selama satu tahun.

“Pelaku sudah melakukan aksinya selama satu tahun, namun transaksi yang paling besar dan sering itu terjadi 4 bulan terakhir ini. Akibat aksi para pelaku tersebut perusahaan e-commerce alami kerugian lebih dari Rp400 juta, namun terus masih dilakukan audit lebih lanjut terhadap kasus ini,” ucapnya.

Baca Juga :  Jaksa Tuntut Maksimal Kasus Zina Mertua dan Menantu di Kota Serang

Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menambahkan saat ini pelaku dan barang bukti sudah diamankan di Polda Banten.

“Keempat pelaku dan barang bukti puluhan unit handphone beragam merk dan type, laptop dan printer, berbagai buku tabungan dan kartu ATM, bukti elektronis berupa transaksi informasi dan elektronik dari akun yang dibuat pelaku, beragam paket pesanan yang tidak sesuai kondisi real dan lainnya sudah diamankan di Polda Banten,” ucapnya.

Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal 115 UU No 7 tahun 2014 tentang Perdagangan dan Pasal 51 UU No 11 tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara dan denda Rp12 miliar. (Dhe/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News