PANDEGLANG – Juhen (20) dan Saepul Bahri (18) hanya mampu menatap pilu bangunan rumah mereka yang ambruk. Seandainya masih ada sosok ayah, tentu rumah itu diperbaiki kembali untuk menaungi mereka dari terik matahari dan deras hujan.
Tapi, Masri sang suami dan ayah sudah meninggalkan mereka menghadap Yang Maha Kuasa. Mereka hanya mampu bertahan hidup seadanya di Kampung Tegal papak Lor RT 001 RW 001, Desa Tegal Papak, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.
Rumah yang ditinggali oleh kedua anaknya yakni diduga ambruk lantaran kondisi rumah yang sudah tidak layak huni sehingga tidak mampu menahan beban bangunan.
Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang, Eli Supriadi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis sekitar pukul 01.15 dini hari. Beruntung pada saat kejadian kedua pemilik rumah sedang berada di rumah ibu angkatnya sehingga tidak ada korban jiwa.
“Itukan ditinggali sama anaknya karena orang tua mereka sudah meninggal, pada saat kejadian salah satu anaknya sedang berangkat ke Serang untuk bekerja dan satu anaknya lagi sedang berada di rumah ibu angkatnya yang tidak jauh dari lokasi,” jelas Eli, Kamis (19/8/2021).
Karena kondisi rumah yang rata dengan tanah kedua korban saat ini sudah diungsikan ke rumah orang tua angkatnya hingga rumah mereka bisa dibangun kembali.
“Korban sudah diungsikan ke rumah ibu angkatnya. Tadi juga ada dari kecamatan beserta kasi Kesos katanya mau diusulkan ke program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) jadi untuk sementara waktu mereka tinggal di rumah ibu angkatnya,” jelasnya.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namun kerugian materil diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. “kerugian materil sekitar Rp30 juta,” tutupnya. (Med/Red)