Beranda Pemerintahan Pandemi Covid-19, Warga Miskin di Banten Bertambah 6,6 Persen

Pandemi Covid-19, Warga Miskin di Banten Bertambah 6,6 Persen

Ilustrasi - foto istimewa Tribunnews.com

SERANG – Dampak pandemi Covid-19 pada Maret 2021, angka kemiskinan di Provinsi Banten naik mencapai 6,66%. Hal tersebut berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menegaskan pihaknya terus berupaya mengurangi angka kemiskinan tersebut. Hal itu diungkap Andika dalam sambutan yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Banten Septo Kalnadi saat menyambut Kunjungan Kerja Menteri Sosial Tri Rismaharin,Jumat (13/8/2021).

“Pemprov Banten memiliki komitmen dalam penanggulangan kemiskinan. Komitmen tersebut dibuktikan dengan kebijakan koordinasi dan kebijakan angaran. Salah satunya yaitu dukungan anggaran bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat Banten sebagai Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),” kata Andika.

Sebelumnya, data BPS Provinsi Banten menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin terus mengalami penurunan. Dari 9,22% pada tahun 2003 menjadi 4,94% pada bulan September 2019. Salah satu program prioritas yang dijalankan adalah program bantuan Jamsosratu.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Banten, lanjutnya, pada 11 Agustus 2021 terdapat 5 wilayah Kabupaten/Kota masuk Zona Oranye risiko penyebaran Covid-19. Yakni, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangsel, Kabupaten Tangerang, dan Kabupaten Serang. Sedangkan 3 wilayah Kabupaten/Kota masuk zona merah, yaitu Kota Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang.

“Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir agar masyarakat dapat kembali menjalankan rutinitas dengan aman dan produktif,” harapnya.

(Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News