KAB. SERANG – Menteri Sosial RI (Mensos RI), Tri Rismaharini telah mewacanakan untuk menganggarkan bantuan bagi anak yatim. Hal itu disampaikannya ketika kunjungan ke Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma’mun, Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran untuk menyalurkan bantuan sosial pada Jumat (13/8/2021).
Mensos RI Risma mengatakan untuk menganggarkan bantuan bagi anak yatim perlu persiapan yang matang diantaranya pendataan anak yatim di setiap daerah, regulasi hingga pelaksanaan teknisnya.
“Insya Allah ini lagi proses, lagi menyusun konsepnya. Sementara anak yatim yang sudah terdata sekitar 4 juta sekian namun itu belum semuanya,” ujarnya, Jumat (13/8/2021).
Ia juga meminta kepada para pemerintah daerah untuk memberikan data real terkait jumlah anak yatim agar memudahkan untuk mempersiapkan pengaturan untuk besaran bantuannya.
“Kita lagi minta daerah untuk menyerahkan ke kita realnya berapa. Masih menghitung juga karena nominal yang disampaikan masih dalam proses, misalnya yang bayi, SD, SMP, dan SMA biayanya berbeda-beda maka dari itu sedang kita siapkan untuk bagaimana mekanisme sistem dan nanti termasuk nominalnya,” jelasnya.
Menurut Risma, anak yatim merupakan termasuk dalam fakir miskin dan anak terlantar yang harus diperhatikan oleh negara sesuai amanat undang-undang.
“Mereka harus tetap kami perhatikan karena di undang-undang 1945 itu bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar itu dipelihara oleh negara,” ungkapnya.
Mensos RI Risma dalam kunjungannya kali ini didampingi oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa, Wali Kota Serang Syafrudin, dan Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Serang Nanang Supriatna.
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengatakan kunjungan Mensos RI pada hari ini juga sekaligus untuk memastikan anggaran negara yang telah digelontorkan bagi fakir miskin, disabilitas serta anak yatim maupun yatim piatu sudah tersalurkan tepat sasaran.
“Tentu harapan kita itu benar-benar dipastikan kepada yang berhak menerima, yang tidak berhak menerima jangan menerima. Caranya salah satu yaitu dengan turun ke bawah dan memperbaiki data Terpadu Kesejahteraan Sosial yang menurut bu Risma dulu ada sekitar 21 juta itu data ganda,” ujar Yandri.
Kemudian untuk bantuan terhadap anak yatim dan yatim piatu, Yandri mengatakan pihaknya akan segera berusaha memberikan bantuan tersebut.
“Itu salah satu yang kita perbincangkan dalam seminggu terakhir ini pentingnya negara menjangkau anak yatim piatu apalagi sekarang ada banyak sekali puluhan ribu anak yang menjadi anak yatim atau yatim piatu karena bapak ibunya meninggal karena Covid-19. Tadi kata bu Menteri lagi dihitung (anggarannya), karena anak yatim ini kan berbeda usia dan kebutuhan. Jadi ini lagi diatur polanya seperti apa dari Kementerian Sosial termasuk jenis bantuannya,” kata Yandri.
(Nin/Red)