CILEGON – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon sudah mengambil sampel air dari kali yang mengalir di kawasan milik PT Panca Puri. Air pembuangan limbah yang berasal dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) dan PT Synethetic Rubber Indonesia (SRI) yang dikabarkan masih dalam tahap uji coba jelang produksi itu diduga telah menewaskan dua ekor kerbau ternak warga lingkungan Cilodan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon yang menetap di sekitar kawasan.
Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Kota Cilegon, Edi Suhadi yang dikonfirmasi menuturkan sampel air limbah itu sudah diamankan oleh Petugas Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) yang sudah ia kerahkan ke lokasi pada Rabu (12/9/2018) kemarin.
“Saat ini sampel air sudah kita ambil, untuk selanjutnya kita bawa ke lab. Cuma kita belum tahu hasil dari uji lab itu bisa kita peroleh,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada BantenNews.co.id.
Edi mengaku belum dapat berkomentar banyak kaitan dengan insiden tewasnya hewan ternak yang bukan kali pertama terjadi di wilayah tersebut, karena masih menunggu laporan hasil rapat pembahasan menyangkut hal itu di Kantor Kelurahan setempat kemarin.
“Kalau laporan (kerja) PPLH sudah ada, tapi masih menunggu notulen rapatnya. Makanya hari ini saya utus PPLH untuk minta notulen rapat di kelurahan Gunung Sugih,” terangnya.
Sementara Saefullah, Ketua RT 18 RW 05 di lingkungan setempat menuturkan bahwa dalam rapat pertemuan yang dihadiri perwakilan industri di Kantor Kelurahan itu menyepakati sejumlah hal.
“Jadi kesimpulannya, untuk permasalahan (tewasnya 2 ekor) kerbau itu telah diselesaikan secara kekeluargaan, masyarakat tetap akan meminta tindak lanjut penemuan air limbah tersebut dan langkah-langkah preventif supaya tidak terulang kembali. Juga meminta agar pihak dari LH untuk mengambil sampel air (yang diduga mengandung limbah) dari masing-masing perusahaan,” katanya. (dev/red)