Beranda Kesehatan Cegah Penyebaran Covid-19, Setwan Banten Gelar Vaksinasi

Cegah Penyebaran Covid-19, Setwan Banten Gelar Vaksinasi

Vaksinasi covid yang digelar Sekretariat DPRD. (Iyus/bantennews)
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

 

SERANG – Sekretariat DPRD (Setwan) menggelar vaksinasi bagi para keluarga anggota DPRD serta aparatur sipil negara (ASN) dan non ASN di lingkungan Setwan. Hal itu bagian dari upaya meminimalisir penyebaran Covid-19 bukan hanya di lingkungan lembaga legislatif tapi juga di masyarakat.

Diketahui, penyebaran Covid-19 di Provinsi Banten masih belum mereda. Tercatat, per 12 Juli 2021 temuan kasus mencapai 1.274 kasus.

Virus asal Tiongkok itu tak pandang bulu, mulai dari masyarakat hingga pejabat juga dapat terpapar virus yang menyerang saluran pernafasan. Tak terkecuali di lembaga DPRD Banten.

“Vaksinasi ini merupakan bagian dari upaya meminimalisir paparan covid. Yang (divaksin) itu keluarga besar DPRD, terdiri dari keluarga pimpinan dan anggota, karyawan baik yang ASN maupun non ASN di lingkungan Setwan dan ada beberapa rekan jurnalis. Jadi kurang lebih yang dilayani sebanyak 490 orang,” ujar Sekretaris DPRD (Sekwan) Banten, EA Deni Hermawan saat ditemui di Gedung Serba Guna (GSG) DPRD, KP3B, Kota Serang, Selasa (13/7/2021).

Dirinya berharap, akselerasi program vaksinasi yang saat ini tengah dilakukan dapat menyasar masyarakat secara keseluruhan.

“Nanti vaksinasi (dosis) kedua juga akan dilakukan di sini (GSG) tanggal 10 Agustus 2021. Saya berharap tentu bagi masing-masing individu tetap memperketat protokol kesehatan dan berdoa kepada Allah. Kita harus menyeimbangkan ikhtiar doa dan ikhtiar fisik,” kata Deni.

Saat ditanya berapa banyak ASN Setwan yang terpapar Covid-19, Deni menyebut, hingga saat ini total ASN yang sudah terpapar sebanyak 17 orang.

“Itu belum anggota dewan. Kalau digabung lebih dari 20 orang. Kalau sudah (di atas itu) lampu merah buat kita,” katanya.

Selain itu, dirinya juga mengaku, saat ini seluruh pegawai di DPRD Banten masih bekerja dari rumah atau work from home (WFH). “Masih 100 persen WFH. Paling sehari-hari piket ada 12 orang,” ujarnya.(Mir/Red)

Baca Juga :  Indonesia Tunda Pemakaian Vaksin AstraZeneca, Ini Alasan BPOM

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News