CILEGON – Dalam rangka mendukung program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks), Karantina Pertanian Cilegon terus berupaya melakukan menggali komoditas unggulan potensi ekspor produk pertanian khususnya yang berada di Provisi Banten. Tahun 2021 program pendampingan komoditas potensi ekspor fokus pada budidaya tanaman vanili.
Menurut Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi budidaya tanaman vanili merupakan komoditas strategis untuk ekspor dimana pasar tersedia dan giat budidaya oleh salah satu komunitas vanili di Banten terus digencarkan, lengkap dengan pabrik pengolahannya.
Arum menjelaskan, melalui program gratieks saat ini pihaknya terus melakukan pendampingan. Untuk mendukung kemampuan petugas karantina dalam pendampingan tersebut, kami melakukan ‘study banding’ ke petani vanili yang berada di Sembalun dimana kelompok tani itu telah rutin mengekspor vanili.
“melalui belajar dari pengalaman orang lain yang sudah sukses melakukan ekspor, akan mampu memberikan peningkatan ilmu agar vanili Banten dapat segera ekspor,” ujarnya, Rabu (30/6/2021).
Sementara itu, Heppy Diati, Subkoordinator Karantina Tumbuhan menyampikan bahwa vanili di Sembalum dibudidayakan di lahan tumpang sari dan penanaman dengan sistem rumah kasa (screen house). Sedangakan pemupukannya menggunakan bahan organik.
Kelebihan penanaman dengan sistem screen house adalah lebih mudah untuk mengontrol Organisme Penggangu Tumbuhan dan lebih mudah dalam perawatan seperti mengatur standar kebutuhan pemeliharaan (suhu, kelembaban dan laiinya) pada tanaman vanili agar tumbuh dengan optimal dan seragam.
(Man/Red)