Beranda Peristiwa Infrastruktur Buruk, Nenek di Pandeglang Terpaksa Ditandu ke Puskesmas

Infrastruktur Buruk, Nenek di Pandeglang Terpaksa Ditandu ke Puskesmas

Nenek Asmi ditandu menggunakan sarung saat akan menuju Puskesmas Sindangresmi
Follow WhatsApp Channel BantenNews.co.id untuk Berita Terkini

PANDEGLANG – Kejadian warga miskin terpaksa ditandu saat akan pergi ke puskesmas kembali terjadi di Kabupaten Pandeglang. Kali ini, Asmi (70) janda tua asal Kampung Lebak Gedong, Kecamatan Sindangresmi harus di tandu menggunakan sarung menuju Puskesmas Sindangresmi untuk berobat pada Rabu (26/5/2021) kemarin.

Kejadian serupa masih dikarenakan permasalahan infrastruktur yang buruk dan tidak bisa dilalui kendaraan. Jalan itu juga yang digunakan warga untuk menandu Enah ibu hamil yang bayinya meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan medis.

Muhtadin warga sekitar menuturkan awal mula kejadian itu. Kata dia, mulanya ia tengah menengok rumah Enah yang kini dibangun oleh para relawan, tiba-tiba ada warga yang memberitahu jika ada Asmi hendak berobat, namun terkendala akses jalan.

“Saya lagi di rumah Ibu Enah, tiba-tiba ada masyarakat yang ngasih tahu yang sakit pengen berobat,” kata Muhtadin, Kamis (27/5/2021).

Ia menjelaskan, awalnya nenek tersebut dijemput menggunakan motor dari kampung yang ditempati Enah. Namun karena kondisi sang nenek dan jalan yang tidak memungkinkan dibawa menggunakan motor akhirnya warga memutuskan menandu nenek Asmi.

“Dijemput lah pake motor, kemudian transit dulu di kampung ibu Enah. Setelah lihat kondisi kayanya gak sanggup naik motor, katanya takut terus di jalanya juga banyak akar. Kalau mau di gendong juga berat. Akhirnya terpaksa ditandu lagi,” jelasnya.

Muhtadin mengatakan, Asmi menderita penyakit maag dan darah tinggi yang sudah dialaminya dua tahun lalu, sejak itu Nenek tersebut hanya menggunakan obat-obatan tradisional untuk melawan penyakitnya. Ditambah lagi, saat ini Asmi tinggal bersama anak laki-laki yang sudah sakit-sakitan selama hampir 10 tahun.

“Penyakitnya maag sama darah tinggi, katanya sudah dua tahun. Paling pake obat tradisional saja. Kebetulan dia tinggal sama anaknya yang juga sakit seperti lambung dan lainnya, jadi kalau jalan agak kewalahan kalau jauh,” tutupnya.

Baca Juga :  Pria Paruh Baya di Lebak Meninggal Dunia Saat Mancing di Sungai Ciujung

(Med/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News