CILEGON – Anggota DPRD Kota Cilegon dibuat geleng-geleng kepala ketika melihat draf Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026 yang bakal menjadi program kerja Walikota Cilegon, Helldy Agustian dan Wakil Walikota Cilegon, Sanuji Pentamarta.
Ini lantaran diduga dalam penyusunan RPJMD itu menjiplak atau meng-copy paste dokumen daerah lain. Wakil Rakyat pun mempertanyakan tim penyusun RPJMD Helldy-Sanuji dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cilegon.
“Diduga Bappeda banyak melakukan Copas (Copy Paste) sebagai literasi dalam penyusunn RPJMD dari kabupaten/kota lain dan lembaga lain,” ujar Rahmatulloh, Anggota DPRD Kota Cilegon, Rabu (26/5/2021).
Menurutnya, perilaku plagiat tersebut tidak dibenarkan. Apalagi dalam menyusun RPJMD yang merupakan dokumen program kerja seorang kepala daerah.
“Copy paste ini dalam arti sebagai perbendaharaan narasi atau pengayaan bahasa dan literasi sumber data, tapi tidak dipikirkan oleh tim perancang RPJMD apakah kondisinya sama dengan Kota Cilegon. Jadi jangan asal jiplak yang penting dokumen jadi,” tandas Politisi Partai Demokrat tersebut.
Menurutnya, aksi plagiarisme dalam penyusun draf Rancangan RPJMD Helldy-Sanuji tersebut adalah bentuk pembohongan publik.
“Aksi plagiarisme juga tidak mendidik, melanggar Undang-Undang Hak Cipta. Ini jelas tim penyusun tak punya percaya diri dan tak mau memberdayakan ASN lokal yang punya kemampuan dalam menyusun dokumen RPJMD,” tegasnya.
Dia menyatakan bakal mempertanyakan dugaan plagiarisme dalam penyusunan RPJMD 2021-2026 itu ke tim penyusun dan Bappeda Kota Cilegon dalam rapat gabungan.
Sementara itu, Kepala Bappeda Cilegon, Beatrie Noviana belum juga bisa bersedia memberikan komentar. Pesan wartawan BantenNews.co.id sejak pagi hingga berita ini diterbitkan tak kunjung dibalas.
(Man/Red)
