Beranda Bisnis Wisata Ditutup Sampai 30 Mei, Pengusaha : Lebih Sedih Dari Film India

Wisata Ditutup Sampai 30 Mei, Pengusaha : Lebih Sedih Dari Film India

Gubernur BLC Afriman Oktavianus (kanan), Ketua PHRI Banten Ashok Kumar (tengah) dan anggota DPRD Banten Dede Rohana saat diskusi. (Iyus/BantenNews.co.id)

SERANG – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten, Ashok Kumar menilai instruksi Gubernur Banten Wahidin Halim yang meminta Bupati/Walikota se-Provinsi Banten untuk sementara menutup destinasi wisata hingga 30 Mei 2021 sangat merugikan pelaku wisata. Dirinya juga mengibaratkan penutupan destinasi wisata itu lebih sedih dari film-film India.

Bahkan, kata Ashok, tidak sedikit para pelaku pariwisata di Banten mengalami kerugian pasca terbitnya Ingub tersebut.

“Sedihnya film India itu gak sesedih kejadian ini,” kata Ashok.

Menurutnya, tidak hanya berdampak pada pelaku usaha di sepanjang pantai, Ingub Banten juga berdampak pada pengelola wisata lokal yang ada di Banten.

“Tidak jarang pelaku usaha yang gagal meraih untung saat libur lebaran kemarin, sebaliknya modal usahanya pun tidak kembali akibat tempat pariwisata terpaksa harus ditutup,” ujar Ashok.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten, M. Agus Setiawan mengatakan, melihat kondisi dilapangan, memaksa Pemprov Banten mengambil keputusan dengan menerbitkan Ingub. Dirinya beralasan, penutupan lokasi wisata untuk mencegah adanya klaster wisata Covid-19 di Banten.

“Kalau Covid-19 di Banten meningkat dan ujung-ujungnya Gubernur akan disalahkan dalam menjaga masyarakatnya. Kondisinya sulit, (wisatawan dan pengelola) kucing-kucingan. Sehingga harus ditutup,” kata Agus.

Lebih lanjut, Agus menuturkan, Pemprov Banten telah mengeluarkan imbauan agar pengunjung yang datang tidak melebihi dari angka 50 persen dari kapasitas yang ada.

“Namun ini kan sulit untuk mengarahkannya agar pengunjung mau menyebar, mereka terus bergerak. Upaya penyekatan juga sudah dilakukan agar pengunjung tidak terus membeludak. Namun, kondisi di lapangan tidak terkendali,” tandasnya. (Mir/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News