JAKARTA – Kementerian Perhubungan menyiapkan anggaran sekitar Rp2 triliun untuk merevitalisasi terminal bus. Setiap terminal akan mendapat dana sekitar Rp40 hingga Rp50 miliar.
Itu disampaikan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, seperti dikutip cnnindonesia.com dari Antara, Minggu (16/6/2019). Katanya, akan ada tujuh terminal yang dijadikan contoh revitalisasi, yakni Bandung, Medan, Batam, Pekanbaru, Denpasar, dan Badung.
Revitalisasi itu sehubungan dengan Kemenhub yang ingin menjadikan terminal bus nyaman dan seaman bandar udara, sebagai upaya merangsang masyarakat menggunakan angkutan darat.
“Terminal adalah tempat yang ramai sehingga perlu mendapat kenyamanan dan perlu ditata dengan baik sehingga bus bisa jadi pilihan transportasi utama,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Terminal Bus Tipe A Giwangan, Yogyakarta.
Ia melihat angkutan bus masih banyak peminat. Itu terbukti dari riset yang dilakukan salah satu agensi perjalanan online untuk arus mudik Lebaran 2019. Riset itu menyebut permintaan terhadap moda transportasi darat tahun ini meningkat signifikan.
Peningkatan untuk kereta api sampai 30 persen, sementara untuk bus bahkan 300 persen.
Kemenhub pun melihat kualitas bus serta terminal harus mendapat perhatian serius. Kata Budi Karya, sarana dan prasarana di terminal bus nantinya akan diperbaiki secara bertahap, sehingga menjadi sangat layak seperti bandara. Tenan makanan dan minuman pun dikelola.
Namun untuk itu, pemerintah harus menyerahkan pengelolaan terminal kepada Kemenhub terlebih dahulu. “Oleh sebab itu kita minta kepada walikota dan atau bupati yang belum menyerahkan terminal di wilayahnya, segera menyerahkan untuk kita bisa tingkatkan kualitasnya,” kali ini Dirjen Budi Setiyadi yang mengimbau, dikutip dari Antara.
Ia bahkan mengatakan, Kemenhub juga nanti bisa membantu memberi subsidi pada biaya bus. (red)
Sumber : cnnindonesia.com