CILEGON – Kepala Sekolah Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) As-Syarif, Kecamatan Purwakarta Syaiful Bahri meminta kepada 40 Anggota DPRD Cilegon untuk memperhatikan nasib para guru madrasah.
Diketahui, para guru madrasah di Kota Cilegon hingga saat ini belum menerima pembayaran honor sejak Oktober-Desember 2024 lalu akibat dari defisit anggaran yang terjadi di Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon.
“Dewan harus peduli dengan rakyat dan masyarakat sekitar, jangan maunya aja ketika ada pemilihan,” katanya kepada BantenNews.co.id, Sabtu (1/2/2025).
Permintaan itu ia ungkapkan usai dirinya bersama para guru madrasah lainnya di Kecamatan Purwakarta mendapat bantuan donasi uang tunai yang disalurkan oleh salah satu Anggota DPRD Cilegon, Rahmatulloh.
“Alhamdulillah jadi selama ini merengut, sedih jadi terobati banget. Ada sala satu dewan kita yang perlu didukung oleh semua dan bisa diikuti oleh dewan-dewan yang ada di Cilegon sesuai kecamatannya masing-masing. Barangkali ini bisa dicontoh,” ujar Syaiful Bahri.
Sementara itu, Rahmatulloh menerangkan penyaluran bantuan donasi uang tunai merupakan yang kesekian kalinya.
“Hari ini dari MDTA dari Nasyrul ulum tadi pagi jam 10 sekitar 16 orang, lalu sore ini jam 5 dari As-Syarif dan As-Sajadah jumlahnya 14 orang,” ucapnya.
Rahmatulloh mengungkapkan, hingga saat ini penyaluran donasi dari para dermawan untuk para guru MDTA di Kecamatan Purwakarta sudah mencapai sekitar 100 persen.
“Ada juga beberapa tambahan dari TPA yang kita kenal di lingkungan sendiri. Karena ini menyesuaikan anggaran yang ada, jadi saya fokus ke MDTA. Secara total mungkin ada 160 an guru madrasah dan TPA, MI, MTS, MA. Sementara ini seluruh MDTA di Kecamatan Purwakarta sudah kita bagikan secara adil,” ungkapnya.
Penulis: Maulana
Editor: Usman Temposo
 As-Syarif urges DPRD Cilegon to take action.){kind=link}