Beranda Kesehatan 34 Ribu Warga Cilegon Menderita ISPA

34 Ribu Warga Cilegon Menderita ISPA

Ilustrasi polusi udara.

CILEGON – Sebanyak 34 ribu warga Kota Cilegon menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA). Dari jumlah puluhan ribu itu terbagi dua, penderita pneumonia dan bukan pneumonia.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, dr Febri Naldo.

“Kalau untuk pneumonia itu infeksinya di paru-paru disebabkan bakteri Streptococcus. Total sampai Mei 2024 itu 778 di Kota Cilegon dari Januari terdiri dari umur 0-5 tahun ada 501, umur 5-9 tahun ada 88, umur 9-60 tahun ada 17, dan umur di atas 60 tahun ada 72,” katanya, Kamis (4/7/2024).

“Ada kasus yang bukan pneumonia itu totalnya 33.127. Itu juga dari umur 0-5 tahun ada 9.077, umur 5-9 tahun 4.856, umur 9-60 tahun ada 15.301, dan di atas umur 60 tahun ada 3.863. Total yang terkena ISPA sekitar 34 ribu,” sambung Febri.

Febri mengungkapkan, dari puluhan ribu penderita ISPA di Kota Cilegon itu sebarannya hampir merata di setiap kecamatan. Namun, yang paling tertinggi penderita ISPA di usia 0-5 tahun berada di Kecamatan Cibeber.

“Kalau kita lihat memang trennya itu seperti usia 0-5 tahun ini ada di Cibeber ada sekitar 727, ada Ciwandan juga, Grogol juga tinggi. Pulomerak malahan umur 0-5 tahun ada 98, kecil,” ungkapnya.

Penyebab ISPA yang bukan pneumonia tak lain karena paparan debu yang membawa virus atau bakteri, perubahan cuaca, dan daya tahan tubuh yang lemah. Namun, Febri menyebut polusi dari industri sebagai faktor pencetusnya.

“Industri ini mungkin faktor pencetusnya, bukan faktor penyebab. Kalau penyebab itu kan ada bakteri, virus, tapi kalau pencetus mungkin bisa,” ujarnya.

Baca Juga :  Agar Bisa Mudik, Kapan Waktu yang Tepat Lakukan Vaksinasi Booster?

Oleh karena itu, Febri mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Cilegon agar rutin menggunakan masker saat berkendara dan menjaga pola hidup yang sehat.

“Kalau pakai kendaraan roda 2 pakai masker. Kemudian pola hidup yang sehat, gizi cukup dan seimbang. Imunisasi lengkap itu juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh,” ucapnya. (STT/Red)

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News