KAB. SERANG – Tiga pelajar SMP di Kota Serang menangis di depan orangtuanya saat audiensi bersama Polres Serang dalam kegiatan Pergelaran Cepat Anggota Kepolisian (PECAK). Mereka sempat diamankan Polisi terkait rencana aksi penyerangan terhadap siswa lainnya di Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang.
Ketiga pelajar berinisial FP, AGB, dan AP itu mengaku menyesal dan meminta maaf langsung kepada orangtuanya masing-masing. Seraya menangis, orangtua ketiga pelajar itu mengaku tidak menyangka anaknya terlibat aksi tersebut.
Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko mengatakan acara PECAK tersebut merupakan audiensi sekaligus upaya pembinaan agar para pelajar tersebut tidak mengulangi perbuatan serupa. Ia juga mengaku, sengaja juga mengajak orangtua mereka agar bisa diberitahu untuk lebih mengawasi anaknya.
“Kepada para orangtua, saya berpesan untuk lebih mengawasi putra putrinya agar tidak terjerumus dalam kenakalan remaja yang dapat merugikan kedua belah pihak,” kata Condro.
Condro menuturkan kalau persoalan tawuran bukan hanya tanggungjawab Polisi semata. Menurutnya, permasalahan itu merupakan tanggungjawab banyak pihak termasuk orangtua pelajar yang mempunyai tugas mengawasi mereka dari perilaku kenakalan remaja.
“Saya ingatkan jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Jadilah anak yang baik, sekolah yang benar agar kelak menjadi anak yang bisa membahagiakan kedua orangtua,” imbuhnya.
Aksi penyerangan itu diketahui terjadi pada 5 Januari 2025 lalu. Masyarakat sekitar yang melihat sejumlah pelajar menaiki motor sembari mengacungkan celurit, kemudian melapor kepada Polisi.
Mereka kemudian diamankan oleh kepolisian Polsek Petir dan dibawa ke Mapolres Serang berikut senjata tajam dan motor yang mereka kendarai.
Penulis: Audindra Kusuma
Editor: Usman Temposo