CILEGON – Musibah banjir menerjang Kota Cilegon. Hujan deras dan buruknya drainase menjadi penyebab. Akibatnya ribuan warga jadi korban banjir. Banjir ini merendam tiga kelurahan yakni Kelurahan Jombang Wetan, Sukmajaya, Kecamatan Jombng dan Rawa Arum, Kecamatan Grogol sejak Senin (10/1/2022) malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, Nikmatullah mengatakan air banjir menggenang rata-rata antara 40 hingga 100 centimeter.
Berdasarkan data BPBD Kota Cilegon di Kelurahan Jombang Wetan lingkungan Rokal sebanyak 315 Kepala Keluarga (KK) yang terdapat 1.260 jiwa menjadi korban banjir.
Sementara di Linkungan Pegantungan Lama ada sebanyak 27 KK terdiri dari 180 jiwa jadi korban banjir. Selain itu juga terdapat di Linkungan Pegantungan atau Sawah Besar sebanyak 77 KK dan 300 jiwa yang terendam banjir.
Di Kelurahan Sukmajaya yang menjadi korban banjir, tepatnya di Linkungan Jambu (Seneja) RT 01 RW 01 terdapat 29 KK dan 110 Jiwa, Lingkungan Tandon Seneja Barat, RT 04 RW 01 ada 8 KK dan 35 Jiwa dan Lingkungan Seneja Tengah RT 03 RW 01 ada sebanyak 80 KK dan 320 jiwa jadi korban banjir.
Kemudian di Kelurahan Rawa Arum, Keamanan Grogol ada sebanyak 63 KK dan 216 jiwa. Jumlah itu terjadi di Lingkungan Kruwuk RT 03 RW 07 yang terdiri dari 56 KK dan 190 jiwa serta di RT 04 RW 07 ada sebanyak 7 KK 26 Jiwa.
“Dampak kejadian menggenangi pemukiman dan rumah warga. Tinggi air muka mencapai hingga 100 centimeter,” terang Nikmatullah, Selasa (11/1/2022).
Sementara penyebab banjir, kata dia, hujan dengan intensitas sedang dan lebat di wilayah Kota Cilegon menyebabkan air meluap ke pemukiman dan drainase yang tidak berfungsi dengan baik.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Saat ini kami sedang melakukan upaya penanganan dengan asessment ke lokasi dan melakukan pendataan,” imbuhnya.
(Man/Red)