CILEGON – Pemkot Cilegon hanya mampu merealisasikan sekira 100 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) baru pada anggaran tahun 2021 ini untuk jalan lingkungan yang tersebar di 43 Kelurahan se-Kota Cilegon.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Cilegon, Uteng Dedi Apendi menilai bahwa jumlah tersebut masih jauh dari keterbutuhan masyarakat yang disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) berbagai tingkatan hingga reses wakil rakyat.
“Karena anggaran kita terbatas, untuk tahun ini saja kita hanya memiliki anggaran untuk 100 titik PJU, kalau kita bagikan ke 43 Kelurahan artinya setiap Kelurahan hanya terpasang 2 sampai 3 titik PJU baru. Jadi ini tidak proporsional dengan luas wilayah kita, idealnya tiap Kelurahan itu ada penambahan sekitar 20 titik PJU,” ujarnya usai rapat forum perangkat daerah secara virtual di kantornya, Rabu (24/3/2021).
Permintaan pemasangan PJU baru tersebut, kata dia, rencananya akan ditempatkan di titik lokasi jalan lingkungan yang gelap lantaran minim penerangan.
“Secara teknis, jarak antar tiang PJU itu 40 meter. Rencananya kita akan ajukan penambahan anggaran di perubahan, karena pada dua tahun terakhir tidak ada anggaran untuk PJU karena adanya refocusing dan lainnya. Tahun 2022 sudah kita masukkan untuk renja (rencana kerja) sebanyak 187 titik, sama jumlahnya dengan tahun 2018,” imbuhnya.
Beruntung, kekurangan anggaran pemasangan jumlah PJU tersebut pada tahun ini akan dibantu hibah 100 titik PJU baru oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Hibah dari Kementerian ESDM itu rencananya akan terealisasi pada triwulan kedua tahun ini. Nah penyedia PJU dari Kementerian ESDM itu sudah meminta rekomendasi dari kita untuk penentuan titik lokasi pemasangan PJU,” imbuh Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana Dishub Cilegon, Irwansyah.
PJU yang akan dihibahkan oleh Kementerian ESDM tersebut menggunakan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau solar cell. Jenis ini berbeda dengan PJU yang akan dipasangkan pihaknya yang menggunakan Light Emitting Diode (LED), lampu dengan konsumsi energi yang lebih rendah.
“Kami sebetulnya keberatan juga kalau PJU dengan jenis PLTS ini. Karena kita khawatir akan kerepotan di pemeliharaannya nanti,” tandasnya. (dev/red)