SERANG – Waduk Karian di Kabupaten Lebak dan Waduk Sindangheula di Kabupaten Serang akan beroperasi pada 2020. Dua bendungan raksasa itu solusi dalam mengatasi kekeringan dan banjir di Provinsi Banten.
Kepala Biro Bina Infrastruktur dan SDA Setda Provinsi Banten Nana Suryana menyatakan, pembangunan konstruksi Waduk Karian saat ini sudah mencapai 70%. Pembangunan waduk ini membutuhkan lahan seluas 2.226 hektare (ha) dengan daya tampung air mencapai 314,7 juta meter kubik dan kapasitas efektif sebesar 207,5 juta meter kubik.
Bendungan yang ditarget beroperasi tahun depan ini rencananya akan mengairi wilayah Lebak, Tangerang, termasuk Jakarta melalui Karian-Serpong Conveyance System (KSCS). “Progres konstruksi fisik untuk Waduk Karian sudah 70%. Targetnya tahun 2020 sudah bisa impounding (pengisian awal bendungan) untuk pengairannya,” kata Nana dikutip dari SindoNews.com, Minggu (14/7/2019).
Menurut Nana, waduk tersebut merupakan salah satu program dari proyek strategis nasional (PSN) dan efektif untuk mencegah kekeringan serta banjir di wilayah Banten, khususnya Lebak dan Tangerang. “Kalau impounding sudah dilakukan, bisa untuk mengantisipasi banjir dan kekeringan di lahan persawahan. Hulunya juga nyambung ke Sungai Ciujung,” tuturnya.
Satu bendungan raksasa lainnya di Banten yang siap dioperasikan pada 2020 adalah Waduk Sindangheula di Kabupaten Serang. Progres pembangunan fisik untuk bendungan itu sudah tidak memiliki masalah apapun karena sudah mencapai 100%.
Waduk ini menggunakan lahan seluas 155 ha dan memiliki daya tampung efektif mencapai 8.993.826 meter kubik dengan luas area genangannya saat normal mencapai 129 ha. “Paling ada beberapa lahan belum terbayar, itu masih tahap konsinyasi. Artinya, sesuai dengan peraturan, nanti tinggal di pengadilan saja penentuan harga lahannya,” katanya.
Nana mengatakan, Waduk Sindangheula akan berfungsi mengaliri sejumlah wilayah di Kabupaten/Kota Serang dan Kota Cilegon. Meskipun awalnya bendungan ini bisa ditarget beroperasi pada 2019, namun hal itu tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap rencana PSN. “Target awalnya, sebetulnya 2019. Tapi, mungkin nanti selesainya 2020 bisa beroperasi. Sampai saat ini, pembangunannya sudah tidak masalah karena sudah 100%. Tinggal tunggu yang konsinyasi saja,” ujar Nana.
Sekda Banten Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menanggulangi kekeringan. Dia yakin jika dua waduk raksasa itu sudah beroperasi akan sangat banyak manfaatnya terutama untuk hilirnya. “Memang tujuan pembangunan dua waduk itu untuk mencegah kekeringan dan banjir serta termasuk pemanfaatan untuk air baku,” ucapnya.
Waduk Karian dan Waduk Sindangheula merupakan dua proyek strategis nasional di Banten. Gubernur Banten Wahidin Halim sebelumnya mengatakan akan terus membantu Kementerian PUPR dalam hal penyediaan air terutama untuk irigasi. “Saat ini masyarakat sangat menantikan adanya pasokan air yang bisa menjamin kebutuhan hidup sehari hari. Jadi, kami jajaran pemerintah daerah Banten akan bekerja sama dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat terutama melalui BBWS Cidanau Ciujung Cidurian Direktorat Jenderal SDA Kementerian PUPR,” kata Wahidin.
Bendungan Sindangheula berlokasi di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, ini mempunyai manfaat untuk penyediaan air sebesar 0,80 m3/detik, penyediaan kebutuhan suplesi ke Daerah Irigasi Cibanten dengan luas 1.000 ha sebesar 0,80 m3/detik.
Sedangkan untuk Bendungan Karian mempunyai manfaat untuk penyediaan air baku Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, termasuk DKI Jakarta sebesar 9,1 m3/detik. (Teguh Mahardika).
(Red)