Beranda Peristiwa 2 Pemuda di Petir yang Ditemukan di Pohon Beringin Diduga Depresi

2 Pemuda di Petir yang Ditemukan di Pohon Beringin Diduga Depresi

Tangkapan layar proses evakuasi seorang pemuda dari atas pohon di Petir Kabupaten Serang. (Istimewa)

KAB. SERANG – Pemuda yang sempat dilaporkan hilang selama tiga hari ditemukan dalam kondisi lemas dan linglung di atas pohon beringin di Desa Mekar Baru, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang.

Kanit Reskrim Polsek Petir, Iptu Maulana Tritonga menjelaskan salah seorang pemuda yang diduga mengalami depresi sempat terjatuh saat proses evakuasi oleh tim pemadam kebakaran (Damkar).

“Kalau kata saya, dia naik ke atas pohon, lalu saat dievakuasi oleh Damkar menggunakan tangga, dia jatuh. Tapi tidak ada luka parah, hanya lecet saja,” ujarnya saat dikonfirmasi BantenNews.co.id, Senin (24/3/2025).

Setelah dievakuasi, lanjut Maulana, pemuda tersebut langsung dijemput oleh keluarganya. “Yang diduga depresi ini akhirnya dibawa oleh pihak keluarga,” ucapnya.

Ia juga menepis kabar yang beredar di media sosial bahwa pemuda tersebut berada di atas pohon selama tiga hari.

“Bukan tiga hari di atas pohon. Dia baru naik tadi malam dan diturunkan malam itu juga,” tegasnya.

Karena lokasi kejadian berdekatan dengan kantor Damkar, petugas segera datang untuk membantu proses evakuasi. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Damkar untuk memastikan informasi yang tersebar di media sosial.

Dari hasil laporan, diketahui bahwa pemuda yang naik ke pohon tersebut bernama Arip, warga Kragilan. Namun, kata dia, identitas lengkapnya belum diketahui karena setelah evakuasi, ia langsung dibawa oleh keluarganya.

Terpisah, Camat Petir, Fariz menuturkan bahwa saat ditemukan, pemuda tersebut sebelumnya dikabarkan hilang sejak Jumat (21/3/2025) lalu.

“Staf saya mengatakan dia sudah tiga hari menghilang. Ini bukan hal mistis, tapi lebih kepada kondisi depresi,” jelasnya.

Lebih jauh dikatakan Fariz, pemuda tersebut diduga sebelumnya membantu berdagang di sebuah bazar UMKM yang diadakan dalam rangka Ramadan.

Baca Juga :  IWO Banten Gelar Talkshow Berinternet Bijak

“Kegiatan ini melibatkan para pedagang, mahasiswa, dan lembaga lainnya. Kami mengizinkan selama tetap kondusif, karena bulan Ramadan adalah waktu bagi masyarakat untuk mencari nafkah,” pungkasnya.

Penulis : Rasyid
Editor: Tb Moch. Ibnu Rushd

 

Temukan Berita BantenNews.co.id di Google News