BANTEN – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024 meninggalkan kesan mendalam buat siswi SMPN 10 Kota Cilegon, Najla Safira Zahra. Dirinya sama sekali tidak risih memungut sampah. Zahra malah senang, karena mendapat beberapa pengetahuan baru dari kegiatan pengolaab sampah yang diinisiasi oleh PT Indo Raya Tenaga (IRT) tersebut.
“Saya dalam kegiatan ini jadi dapat mengenali jenis-jenis sampah, cara mengelola sampah, dan mengenal pembangkit-pembangkit listrik yang tidak merusak lingkungan. Jadi tahu juga cara pengelolaan sampah di Bagendung (TPSA) yang akan digunakan untuk pembangkit listrik,” terangnya, Jumat (23/2/2024).
Zahra adalah salah satu dari 30 siswa yang terlibat dalam aksi kolektif memungut sampah di SMPN 10, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon. Bersama mereka ikut terlibat setidaknya lima guru, tiga orang dari pihak kelurahan dan 18 orang perwakilan PT IRT. Sebagai pengelola PLTU Jawa 9 dan 10 yang proyeknya tengah berjalan, PT IRT sendiri menyadari, pentingnya membangun kesadaran kolektif pengelolaan sampah di masyarakat, terutama pelajar.
Para siswa sebelumnya juga sempat melihat langsung proses pengelolaan sampah organik dan anorganik di TPSA Bagendung, Kota Cilegon. Dari situ, mereka tahu sampah-sampah tersebut akan diubah menjadi bahan bakar PLTU Suralaya.
Kepala SMPN 10 Kota Cilegon Evalia Nur mengatakan, kegiatan PT IRT ini diharapkan bisa dilakukan berkelanjutan, agar para siswa makin menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan mau terlibat dalam pengelolaan sampah.
“Kegiatan agar tidak terhenti, sehingga ilmu yang sudah ditularkan kepada anak bisa diterapkan di sekolah maupun di lingkungan masing-masing,” kata Evalia.
Sarmanah, Lurah Suralaya menuturkan, sekolah merupakan tempat terbaik untuk membangun kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. Katanya, sampah merupakan persoalan bersama yang harus serius ditangani, termasuk oleh para pelajar. “Sampah merupakan masalah bersama. Kesadaran terhadap lingkungan berawal dari diri sendiri,” ucapnya.
Lomba Poster
Untuk diketahui, peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2024 di sekolah tersebut, tidak melulu dijalankan dengan kerja bakti. PT IRT juga menggelar lomba poster agar para siswa dapat belajar membuat desain media kampanye.
IRT juga melatih dan mengarahkan siswa untuk membuat desain kampanye lingkungan bertema ‘Say No to Plastic, Laut Indah Tanpa Sampah, Save The Earth, Tiga Cara Mudah Selamatkan Bumi, 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dengan menggunakan aplikasi Canva. Dari situ dipilih lima poster terbaik sebagai pemenang.
General Manager Deputi I IRT Kardi Bin Kasiran menilai, pelajar merupakan agen perubahan, sehingga perlu diajak untuk peduli terhadap pengelolaan sampah. Untuk membangun kesadaran tersebut, lanjutnya, PT IRT sengaja membuat beberapa kegiatan saat Hari Peduli Sampah Nasional.
Misalnya, menggelar sosialisasi terkait Power Plant serta mengajak para pelajar SMPN 10 Kota Cilegon berkunjung ke TPSA Bagendung. PT IRT meyakini, pelajar juga perlu tahu proses pengelolaan sampah.
“Untuk itu, para pelajar, jika di sekolah maupun di lingkungan rumah masing-masing bisa mengelola sampah, sehingga sampah bisa dijadikan benda yang layak fungsi kembali. Contohnya pemilahan sampah organik untuk pembuatan pupuk kompos,” tuturnya.
Pilah Sampah
Terpisah, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian pun ikut mengajak masyarakat, aktif terlibat melakukan pemilahan sampah sejak tingkat rumah tangga. Hal itu disampaikan Helldy pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2024 tingkat Kota Cilegon di halaman Kantor Walikota Cilegon, Rabu (21/2).
“Tentunya pengelolaan sampah akan lebih efektif jika sudah dipisah di tingkat rumah tangga. Maka harapan kami akan adanya edukasi dan penerapan pemilahan sampah sejak tingkat rumah tangga,” katanya.
Helldy memastikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon terus fokus mengatasi dan pengelolaan sampah. Hal ini dibuktikanya dengan mendirikan pabrik pengelolaan sampah di TPA Bagendung dengan sistem co firing. Dia berharap, hal ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
“Bahkan kami telah menerima kunjungan dari luar negeri seperti Korea dan Jepang. Tentunya ini terwujud karena adanya kerja sama antara Pemerintah Kota Cilegon dan PT PLN (Indonesia Power Suralaya),” cetusnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon Sabri Mahyudin menambahkan, gerakan pemilahan sampah dalam peringatan HPSN 2024 bertujuan untuk memperkuat komitmen dan peran aktif masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah. Dengan begitu, dapat mengurangi beban sampah yang diolah di TPS.
Pihaknya juga sengaja membuat lomba pengumpulan sampah plastik terbanyak mulai dari tingkat SD, SMA, SMA, dan kelompok bank sampah di Kota Cilegon. Dari lomba tersebut, plastik yang terkumpul hingga 1,7 ton tersebut nantinya akan dijadikan bahan bakar oleh PT Candra Asri.
Bantuan Bank Dunia
Untuk diketahui, Pemkot Cilegon telah menjalin nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melalui Dirjen Cipta Karya, di ruang rapat Wali Kota Cilegon, Rabu (21/2). Helldy Agustian mengatakan, MoU tersebut merupakan tindak lanjut atas bantuan Bank Dunia sebesar Rp102 miliar untuk membangun tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) di Kelurahan Bagendung.
“Jadi kami membangun pabrik pengolahan sampah ini tidak menggunakan dana APBD Kota Cilegon karena kita mendapatkan bantuan dari Bank Dunia melalui Dirjen Cipta Karya, dan ini tentu saja menjadi kebanggaan Kota Cilegon,” kata Helldy.
Helldy menyampaikan, TPST Bagendung kini dapat menampung dan mengolah 200 ton sampah per hari, naik signifikan dibandingkan sebelumnya yang hanya 30 ton sampah per hari. “Kalau memang pabrik sudah jadi di tahun 2025, ke depan Insya Allah Kota Cilegon menjadi kota defisit sampah, kekurangan sampah,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Wilayah I Sandhi Eko Bramono menjelaskan, Cilegon terpilih menjadi kota yang mendapatkan dana dari Bank Dunia usai diseleksi dari 40 kabupaten/kota. Puluhan daerah tersebut, diseleksi untuk mengikuti program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP).
Program berskala nasional yang bekerja sama dengan Bank Dunia ini untuk meningkatkan kinerja pengelolaan sampah. “Dari 40 daerah kami screening delapan daerah, kemudian menjadi enam, salah satunya Kota Cilegon termasuk kota dapat bantuan. Kami lihat komitmen Kota Cilegon luar biasa, salah satunya ada surat dukungan dari DPRD,” ungkapnya.
Menurut Sandhi, TPST dengan luas mencapai satu hektare di Bagendung ini, mampu melayani sampah dari 400 jiwa. “Kami akan melakukan proyek 18 bulan. Terdiri 12 bulan perencanaan konstruksi, 6 bulan pengoperasian,” jelasnya.
Ia pun berharap, kerja sama ini bisa menyelesaikan masalah persampahan secara signifikan dan memperpanjang umur teknis TPST Bagendung. Sehingga sampah yang tertampung bisa kembali dimanfaatkan.
“Karena tujuan TPST kita sudah tidak lagi mashab kumpul angkut buang, mazhabnya adalah kurangi, diolah, baru residunya saja yang masuk ke TPA sampah,” tandasnya. (Red)