CILEGON – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Cilegon kembali melakukan pemeriksaan karet lempengan yang digunakan sebagai bahan pembuatan ban. Kali ini karet lempengan sebanyak 100,8 ton atau senilai Rp1,4 miliar akan dikirim ke India.
Menurut Abad Badrusalam, Pemeriksa Karantina Tumbuhan karet tersebut dimuat ke dalam 5 kontainer dan dikirim menggunakan kapal laut MV. Beethoven. Sebelum karet dimasukan ke dalam kontainer, Abad melakukan pemeriksaan kesehatan, kebenaran jenis dan volume serta kesesuaian dan kelayakan kontainer.
“Serangkaian tindakan karantina ini dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), dimana kami memastikan bahwa produk karet lempeng yang diekspor sehat atau bebas dari infestasi serangga hidup dan memastikan bahwa pallet kayu telah dibubuhi marka sesuai International Standards For Phytosanitary Measures (ISPM) Nomor 15,” ujar Abad, Selasa (20/4/2021).
Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi mengatakan bahwa karet lempengan merupakan bahan baku industri, salah satunya untuk pembuatan ban.
“Karantina sebagai fasilitator perdagangan menjamin kesehatan sesuai ketentuan Sanitary and Phytosanitary (SPS) Measure yang dinyatakan dengan penerbitan Phytosanitary Certificate (PC),” jelas Arum.
(Man/Red)